Batam (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Karimun, Kepulauan Riau berupaya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari kekerasan seperti perudungan dengan melakukan sosialisasi cegah perudungan sejak dini kepada pelajar.
Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Karimun, melaksanakan sosialisasi pencegahan dan penanganan perundungan pada hari pertama masuk sekolah di lingkungan SMP Cahaya Meral, Kabupaten Karimun, Senin.
“Bullying bisa dikenakan sanksi pidana,” kata personel PPA Polres Karimun Ipda Ivan Iskandar dalam keterangannya diterima Senin.
Dalam sosialisasi itu, Ivan menjelaskan bahwa bullying bukan sekedar candaan atau kenakalan remaja biasa. Perudungan dapat berdampak serius terhadap korban, mulai dari trauma psikologis hingga berujung pada kematian.
Menurut dia, baik guru, murid dan orang tua murid harus bersama-sama mewujudkan sekolah yang aman dan menyenangkan untuk semua.
“Kita harus bersama-sama mewujudkan sekolah yang aman dan menyenangkan untuk semua,” ujarnya.
Terpisah, Bripda Novia Siregar menambahkan, pentingnya membangun empati dan saling menghargai di antara sesama siswa. Berani bersuara jika menjadi korban atau mengetahui adanya kasus perudungan di lingkungan sekolah.
Unit PPA Polres Lingga juga mengajak para guru, khususnya guru BK untuk aktif menjadi garda terdekat dalam mendeteksi dan mencegah aksi perudangan sejak dini.
“Jangan sampai terlambat. Deteksi dini dan perhatian guru bisa menyelamatkan masa depan anak-anak,” kata Novia.
Sosialisasi pencegahan dan penangan bullying yang digelar PPA Polres Lingga mendapat sambutan positif kepala sekolah dan guru yang hadir, dengan harapan sosialisasi dapat dilaksanakan secara berkala, tidak hanya di SMP Cahaya Meral, tapi juga seluruh sekolah di wilayah Karimun.
Komentar