Kepri usulkan Rp30 miliar APBN untuk bangun Monumen Bahasa

id Pemprov kepri, monumen tugu bahasa

Kepri usulkan Rp30 miliar  APBN untuk bangun Monumen Bahasa

Foto bersama kunjungan Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon di depan Masjid Sultan Riau, Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Kepri pada awal tahun 2025. ANTARA/Ogen

Tanjungpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) mengusulkan dana bantuan senilai Rp30 miliar kepada Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) untuk proyek pembangunan Monumen Bahasa di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyatakan usulan itu sudah disampaikan secara langsung ke Menteri Kebudayaan Fadli Zon untuk dialokasikan pada tahun anggaran 2026.

"Alhamdulillah, Pak Menteri merespons baik usulan kami, mudah-mudahan dapat terealisasi di tahun depan," kata dia di Tanjungpinang, Sabtu.

Ia menyebut total kebutuhan anggaran Monumen Bahasa yang akan dibangun di atas lahan seluas 2.000 meter persegi itu sekitar Rp90 miliar, di mana sekitar Rp25 miliar bakal dianggarkan pada APBD Kepri, sedangkan sisanya sekitar Rp65 miliar mengharapkan bantuan dari pemerintah pusat, salah satunya melalui Kemenbud.

Ia optimistis mampu merealisasikan pembangunan monumen itu mulai tahun 2026, sedangkan peluncuran proyek itu direncanakan pada Oktober 2025 atau sejalan dengan agenda wisata Festival Bahari Kepri.

Menurut dia, pembangunan Monumen Bahasa itu dibutuhkan karena sebagai identitas dalam melestarikan budaya dan menjaga sejarah yang telah terukir di daerah dengan sebutan "Bumi Melayu" tersebut.

Sejarah yang dimaksud Ansar, yakni perjuangan tokoh paling terkenal, yaitu seorang intelektual dan penulis kesultanan Riau-Lingga pada abad ke-19 yang juga salah satu pahlawan nasional dari Kepri, Raja Ali Haji.

"Raja Ali Haji telah berkontribusi besar dalam menyatukan bangsa melalui hadirnya Bahasa Indonesia yang cikal bakalnya melalui karya Gurindam 12 pada tahun 1847 dan kitab pengetahuan bahasa pada tahun 1858," ujarnya.

Ia mengatakan monumen yang akan dibangun itu menjadi penanda bahwa asal-usul Bahasa Indonesia itu berasal dari Pulau Penyengat.

Ia optimistis keberadaan monumen ini bakal menambah daya tarik wisatawan dalam maupun luar negeri ke Pulau Penyengat, sebuah pulau bersejarah yang terkenal hingga mancanegara.

Ia mengatakan Tanjungpinang sebagai pusat ibu kota Provinsi Kepri harus memiliki destinasi megah seperti Monumen Bahasa, yang diharapkan dapat menjadi daya tarik kedatangan wisatawan dalam dan luar negeri.

“Kita harus berani menampilkan identitas daerah guna menarik wisatawan kemari. Semakin ramai pengunjung yang datang, perputaran ekonomi masyarakat otomatis meningkat," demikian Ansar.

Pewarta :
Editor: Yuniati Jannatun Naim
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE