BMKG imbau waspadai kekeringan dan karhutla di Kepri saat musim kemarau

id hot spot, titik panas, karhutla, bmkg, musim kemarau, kepri, stasiun klimatologi hnm

BMKG imbau waspadai kekeringan dan karhutla di Kepri saat musim kemarau

Seorang warga melintas di depan Kapal Pengawas Kelautan dan Perikanan di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (19/7/2025). ANTARA/Laily Rahmawaty

Batam (ANTARA) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam Ramlan Djambak mengimbau masyarakat Kepulauan Riau waspada terhadap kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pada musim kemarau.

Menurut Ramlan, umumnya Kepri memasuki musim kemarau pada bulan Agustus dan September.

“Mengingat bulan Agustus dan September umumnya Kepri memasuki musim kemarau, sehingga curah hujan semakin berkurang dan berdampak pada kekeringan dan peningkatan suhu udara,” kata Ramlan dikonfirmasi di Batam, Senin.

Ramlan menyebut dengan situasi dan kondisi cuaca saat ini masyarakat diimbau waspada terhadap dampak-dampak yang ditimbulkan dengan melakukan pencegahan, seperti jangan melakukan pembakaran lahan ataupun memantik api secara sembarangan di lahan atau wilayah yang kering, sehingga dapat memicu kebakaran hutan dan lahan.

“Masyarakat juga kami imbau tidak terlalu panik dengan kondisi tersebut, namun tetap jaga kesehatan dengan konsumsi air yang cukup dan menjaga lingkungan dengan tidak melakukan pembakaran,” katanya.

BMKG Stasiun Klimatologi Hang Nadim secara rutin memantau titik panas di wilayah Kepri.

“Untuk hotspot, data terakhir tidak terpantau adanya titik panas di Kepri dan kondisi cuaca pun masih terang,” ujarnya.

Baca juga: MBG di Batam capai hampir 80 persen dari target 57 ribu siswa

Berdasarkan pengamatan BMKG melalui citra satelit, kondisi cuaca hari ini tidak ada yang membahayakan di wilayah Kepri, seperti kabut asap.

“Pagi ini tidak terpantau adanya asap di wilayah Sumatera ataupun wilayah lain,” katanya.

Meski demikian, lanjut dia, karena cuaca cukup panas, tentu beberapa wilayah yang rentan kebakaran akan semakin kering, jika tidak ada yang membakar pasti tidak terjadi karhutla.

“Kecuali ada yang sengaja membakar lahan,” kata Ramlan.

Baca juga: BI Kepri pastikan transaksi aman untuk UMKM selama Cernival
Baca juga: Pemerhati Kepolisian sambut baik pembentukan Gugus Tugas pencegahan TPPO Kepri

Pewarta :
Uploader: Nadilla
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE