Batam (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), menargetkan sebanyak 18.000 pencari kerja dapat terserap ke dunia kerja sepanjang tahun 2025 ini.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disnaker Batam Nurul Iswahyuni menjelaskan hingga Juli 2025 jumlah pencari kerja yang terdaftar di Disnaker Batam mencapai 18.990 orang, baik yang berasal dari Batam maupun luar daerah.
“Untuk tahun ini kami menargetkan 18.000 pencari kerja dapat terserap. Ini juga sejalan dengan proyeksi kebutuhan tenaga kerja di tahun ini mencapai 20 ribu lapangan kerja,” katanya saat dihubungi di Batam, Kamis.
Baca juga: Kejati Kepri ajak seluruh stakeholder untuk bersatu perangi TPPO
Sementara itu, lanjutnya, pada tahun 2024 sebanyak 24.000 pencari kerja tercatat dan 17.000 diantaranya berhasil mendapatkan pekerjaan berdasarkan laporan dari perusahaan.
“Tahun lalu ada sekitar 7.000 orang yang belum tertampung. Jika kita gabungkan dengan sisa tahun sebelumnya, maka jumlah total yang masih mencari kerja sekitar 8.000 orang. Ini yang akan kita dorong penempatannya tahun ini,” kata Nurul.
Ia menambahkan banyak dari pencari kerja yang kembali mendaftar setelah masa kontraknya habis, karena sebagian besar kontrak kerja berlangsung 1 hingga 2 tahun.
Oleh karena itu, lanjutnya, data di Disnaker Batam terus diperbarui dan disinkronkan dengan instansi lain, seperti BPJS Ketenagakerjaan, untuk memastikan status ketenagakerjaan para pencari kerja.
“Kami juga mendorong perusahaan untuk menyampaikan data penempatan pekerja by name dan by NIK. Ini akan memudahkan kita dalam memverifikasi dan memperbarui data sistem,” ujarnya.
Baca juga: Rutan Karimun usulkan 329 warga binaan dapat remisi HUT Ke-80 RI
Dalam pelaksanaan bursa kerja Disnaker Batam yang saat ini sedang berlangsung, Nurul mengungkapkan bahwa masih terdapat kekosongan pada posisi yang membutuhkan keahlian tinggi, seperti lulusan S1.
Menurutnya, ini terjadi karena banyak putra-putri Batam yang menempuh pendidikan tinggi di luar daerah justru memilih bekerja di luar Batam.
“Padahal kami berharap mereka kembali dan mengisi kekosongan di sini. Industri di Batam sangat membutuhkan tenaga terampil, khususnya di sektor teknik,” ucapnya.
Nurul juga mendorong perusahaan untuk membuka ruang pelatihan bagi pencari kerja agar memiliki kompetensi sesuai kebutuhan industri.
“Meskipun belum sepenuhnya memenuhi kualifikasi, para pencari kerja ini bisa dibina dan dilatih agar siap kerja. Kami harapkan ada pengetahuan yang di transfer kepada tenaga kerja baru,” kata Nurul Iswahyuni.
Baca juga:
BMKG prakirakan Kamis ini cuaca Kepri berawan
Basarnas Natuna gelar pemeriksaan kesehatan gratis di Pulau Laut

Komentar