Batam (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) mencatat penyaluran subsidi pupuk NPK (Nitrogen, Fosfor, Kalium) tahun ini telah rampung dengan total distribusi 29,4 ton.
Kepala DKPP Batam Mardanis menyampaikan distribusi pupuk sudah selesai dilaksanakan pada Agustus 2025.
“Alhamdulillah sudah selesai. Pada bulan Agustus total yang ditebus sebanyak 23.600 kilogram untuk 77 penerima,” ujar Mardanis saat dihubungi di Batam, Selasa.
Ia merinci, distribusi pupuk NPK di bulan Agustus tersebar di beberapa wilayah, yaitu Kecamatan Bulang sebanyak 800 kilogram, Kecamatan Sagulung 14.250 kilogram, dan Kecamatan Batu Aji 8.550 kilogram.
Sementara pada Juli sebelumnya, sudah terealisasi 5.800 kilogram untuk 20 penerima.
“Total pupuk NPK bersubsidi yang telah ditebus petani Batam capai 29.400 kilogram atau 29,4 ton. Jumlah ini merupakan bagian dari relokasi kuota pupuk yang semula 20 ton menjadi 34 ton,” katanya.
Menurut Mardanis, ada sebagian penerima yang tidak dapat mengambil jatah subsidi.
Baca juga: BP3MI sebut pekerja migran deportasi dari Malaysia terindikasi korban TPPO
“Ada petani yang pulang kampung, sehingga sampai akhir tahun pupuknya tidak akan ditebus. Dan itu tidak bisa digantikan oleh petani lain, karena yang bisa menebus hanyalah mereka yang sudah mengajukan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) pada tahun 2024,” katanya.
Dengan kondisi tersebut, DKPP Batam menegaskan penyaluran pupuk subsidi tahun ini bisa dianggap rampung.
Mardanis menjelaskan petani yang sudah masuk dalam daftar RDKK dan menebus pupuk sesuai haknya telah menerima bantuan secara penuh.
“Jadi, bisa dibilang subsidi pupuk NPK di Batam sudah rampung. Semua yang mengajukan lewat RDKK dan masih aktif sudah kami layani,” katanya.
Program subsidi pupuk NPK dari Kementerian Pertanian ini diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan lokal dengan membantu meringankan biaya petani.
Baca juga: KJRI Johor dan BP3MI fasilitasi 166 PMI pulang mandiri dan Program M

Komentar