Natuna, Kepri (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, menyiapkan Desa Cemaga Utara, Kecamatan Bunguran Selatan, sebagai salah satu Kampung Nelayan Merah Putih (MP) untuk mendorong peningkatan ekonomi masyarakat pesisir.
Wakil Bupati Natuna Jarmin di Natuna, Kepri, Selasa, mengatakan lokasi pembangunan berada di Kampung Sungai Bulan, yang selama ini menjadi salah satu titik tambat perahu-perahu nelayan setempat.
"Insya Allah di Sungai Bulan akan dijadikan Kampung Nelayan Merah Putih," ucap Jarmin.
Ia menjelaskan proyek pembangunan itu akan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sebesar Rp20 miliar.
Anggaran ini dialokasikan untuk membangun berbagai sarana dan prasarana pendukung kegiatan nelayan, seperti tempat docking kapal, dermaga kecil atau tambat labuh, pabrik es portabel, cold storage portabel, hingga area kuliner berbasis hasil laut.
Menurut Jarmin, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono sudah meninjau langsung lokasi pembangunan pada akhir Agustus 2025. Dari hasil kunjungan tersebut, Sungai Bulan dinilai layak menjadi Kampung Nelayan Merah Putih.
Baca juga: Pemkab Natuna gelontorkan Rp1,8 M bangun fasilitas di SD 13 Ranai
Sebelumnya, Sungai Bulan sempat diusulkan untuk menjadi salah satu dari 100 proyek pertama kampung nelayan merah putih pada 2025, namun tidak lulus karena ada sejumlah kriteria yang belum terpenuhi. Kini setelah dapat masukan dari Menteri KKP, kembali diusulkan oleh Pemkab Natuna.
"Selain Desa Cemaga Utara, Menteri KKP juga meninjau Pulau Tiga dan Bunguran Timur. Dari hasil kunjungan itu, diputuskan pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih diprioritaskan di Sungai Bulan, sedangkan untuk Bunguran Timur akan dibangun pasar ikan modern," ucap dia.
Pemkab Natuna mencatat jumlah penduduk Desa Cemaga Utara mencapai 966 jiwa, dengan 196 di antaranya berprofesi sebagai nelayan.
Saat ini, terdapat 75 armada kapal berkapasitas lima gross ton (GT) di sana, dan 190 unit alat tangkap pancing ulur, serta 229 unit pancing tonda. Rata-rata tangkapan nelayan dari dua alat tangkap utama tersebut mencapai 976 ton per bulan.
"Untuk jadwal realisasi pembangunan belum ditentukan, tetapi persiapan administrasi dan persyaratan teknis sedang kami proses," ujar Jarmin.
Baca juga: Lima unit SPPG dalam proses pembangunan di Karimun
Komentar