SKK Migas Sumbagut komitmen berikan manfaat ganda bagi masyarakat di daerah

id kepri batam,hulu migas,skk migas,kkks

SKK Migas Sumbagut komitmen berikan manfaat ganda bagi masyarakat di daerah

Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagut Yanin Kholison (kedua dari kanan) bersama Manajer Field Relation KKKS Medco E&P Natuna Kemal Abduhrahman Massi (kedua dari kiri) dan Community Investmen Manager Harbour Energy Andri Kristianto (kanan) pada acara Energy Meet Up di Batam, Kepri, Jumat (19/9/2025). (ANTARA/Amandine Nadja)

Batam (ANTARA) - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Perwakilan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) menegaskan komitmennya menghadirkan manfaat berganda untuk masyarakat di wilayah kerja mereka, termasuk Kepulauan Riau.

Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagut Yanin Kholison mengatakan industri hulu migas tidak hanya berfokus pada pemenuhan energi nasional, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi daerah.

“Industri hulu migas bukan hanya soal energi, namun migas juga menggerakkan ekonomi daerah, membuka lapangan kerja, memberdayakan masyarakat, dan memperkuat kerja sama dengan pemerintah daerah serta pelaku usaha lokal,” ujarnya dalam kegiatan Energy Meet Up di Batam, Jumat.

Baca juga: Akhir pekan, cuaca Kepri berawan

Ia menjelaskan bahwa manfaat berganda dapat dilihat melalui Dana Bagi Hasil (DBH) Migas yang masuk ke pendapatan kabupaten/kota penghasil migas.

Sebagai informasi, wilayah kerja SKK Migas Sumbagut meliputi Aceh, Riau, Sumatera Utara, Sumatra Barat, dan Kepulauan Riau.

Sesuai dengan data SKK Migas, pada 2025, alokasi DBH di Natuna lebih dari Rp185 miliar, dengan Rp84 miliar di antaranya berasal dari sektor migas.

Ia mengatakan bahwa dana tersebut dapat digunakan untuk membangun infrastruktur, memperkuat layanan publik, hingga mendukung sektor pendidikan.

Selain itu, program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) seperti beasiswa, pelatihan kerja, dan dukungan bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) turut mendorong kemandirian ekonomi masyarakat.

Manajer Field Relation Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Medco E&P Natuna, Kemal Abduhrahman Massi mengatakan manfaat berganda hadir dalam bentuk penyerapan tenaga kerja lokal serta kontribusi pajak dan retribusi daerah, khususnya di Kabupaten Kepulauan Anambas dan Natuna.

Baca juga: Kementerian UMKM siapkan aplikasi dukung pengembangan usaha masyarakat

Hal senada disampaikan Community Investment Manager Harbour Energy Andri Kristianto yang menekankan pentingnya PPM sebagai bagian dari kontribusi perusahaan.

Terkait capaian hulu migas, Yanin menyebut capaian produksi di wilayah ini memberi kontribusi signifikan terhadap target nasional.

Pada 2024, ‘lifting’ minyak Sumbagut mencapai 183 ribu barel per hari atau 31,7 persen dari produksi nasional, dengan proyeksi naik menjadi 193 ribu barel per hari pada 2025.

Dari Riau, Blok Rokan menjadi penopang utama dengan penerimaan mencapai 5,97 miliar dolar AS pada 2023, atau 67 persen dari total penerimaan KKKS Sumbagut.

Secara nasional, SKK Migas menargetkan produksi 605 ribu barel per hari pada 2025. Namun realisasi baru berada di kisaran 90-95 persen dari target tersebut.

“Kita berharap di akhir tahun gap lima persen itu bisa tertutup, karena kebutuhan energi nasional masih besar, sekitar 1,7 juta barel, sementara yang baru bisa dipenuhi sekitar 600 ribu barel,” kata Yanin.

Namun ia menegaskan bahwa seiring dengan mewujudkan ketahanan energi nasional, SKK Migas Sumbagut tetap bergerak untuk mendukung masyarakat daerah.

“Harapan kami, manfaat migas ini bisa semakin dirasakan oleh masyarakat luas. Migas adalah milik kita semua, dan hasilnya harus memberi kesejahteraan sebesar-besarnya bagi rakyat,” tutup Yanin.

Baca juga:
Natuna gelar Gerakan Pangan Murah beras Program SPHP

Bintan Resort salurkan donasi dukung program konservasi penyu di Pulau Mapur

Pewarta :
Editor: Yuniati Jannatun Naim
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE