Positif terkontaminasi bakteri, SPPG Kepri hentikan dua dapur MBG di Karimun

id kepri karimun,sppg,mbg

Positif terkontaminasi bakteri, SPPG Kepri hentikan dua dapur MBG di Karimun

Tampak luar SPPG di Kota Batam, Kepri. (ANTARA/Amandine Nadja)

Batam (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Regional Kepulauan Riau (Kepri) memastikan dua dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Karimun diberhentikan sementara setelah hasil uji laboratorium menunjukkan kontaminasi bakteri.

Kepala Regional SPPG Kepri Anindita Ayu mengatakan hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan Balai Labkesmas Kota Batam menunjukkan kedua dapur di wilayah Meral dan Sungai Lakam positif mengandung bakteri staphylococcus aureus dan escherichia coli.

“Ya, benar. Dua dapur di Karimun positif mengandung bakteri berdasarkan hasil uji lab. Saat ini keduanya sudah diberhentikan sementara,” ujar Anindita saat dihubungi di Batam, Sabtu.

Baca juga: BPGN Natuna MoU dengan 11 pihak untuk perkuat geopark menuju UGGp

Ia menjelaskan, dapur-dapur yang terbukti tidak memenuhi standar higienitas langsung ditindaklanjuti dengan penghentian operasional sementara dan diwajibkan memperbaiki sarana pengolahan makanan.

Selain itu, seluruh pengelola diwajibkan mengurus sertifikasi dapur sebagai langkah perbaikan dan peningkatan mutu.

“Untuk seluruh SPPG di Kepri, kami sudah instruksikan agar segera mengurus sertifikasi dapur selama bulan Oktober ini. Ini langkah penguatan agar semua dapur memenuhi standar keamanan pangan,” katanya.

Menurutnya, saat ini terdapat 123 dapur SPPG di Kepri, dengan 91 di antaranya berstatus operasional aktif. Sementara sisanya masih dalam proses persiapan.

Anindita menjelaskan bahwa untuk peninjauan lapangan, tim dari pusat akan difokuskan pada dapur-dapur yang sedang dihentikan sementara.

Baca juga: Polda Kepri susun berkas penyidikan korupsi Batu Ampar

“Tim pusat akan melakukan audit khusus pada dapur yang ditemukan bermasalah, bukan seluruh dapur di Kepri,” ujarnya.

Ia menambahkan, koordinasi terus dilakukan bersama Dinas Kesehatan dan Balai POM guna memastikan kualitas makanan bergizi yang disalurkan ke anak-anak tetap aman dan layak konsumsi.

“Kami ingin memastikan setiap anak penerima program MBG mendapatkan makanan yang sehat, higienis, dan sesuai standar gizi,” kata dia.

Baca juga:
Sabtu, cuaca wilayah Kepri diprediksi berawan

Prevalensi penderita gangguan jiwa di Kepri 1,8 persen

Pewarta :
Editor: Yuniati Jannatun Naim
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE