Natuna (ANTARA) - Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan (Dankodilat) TNI AD Letjen TNI Mohammad Hasan mengajak Pemerintah Kabupaten Natuna dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau untuk berkolaborasi menjaga pertahanan dan keamanan di wilayah perbatasan.
Dankodiklat TNI AD Letjen TNI Mohammad Hasan di Natuna, Kamis, mengatakan Indonesia memiliki Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata), yaitu sistem yang menjadikan seluruh warga negara, seluruh wilayah, dan seluruh sumber daya nasional sebagai satu kesatuan pertahanan.
Ia menjelaskan pemerintah daerah, baik kabupaten maupun provinsi, memegang peran penting dalam sistem tersebut.
Salah satunya dalam pembangunan sarana dan prasarana. Pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lanjut dia perlu tetap memperhatikan aspek pertahanan negara.
Hal demikian perlu menjadi perhatian khusus, karena Natuna merupakan wilayah terluar yang berpotensi menjadi titik pertama yang direbut apabila terjadi konflik, dan pertempuran akan terjadi dalam upaya menjaga pertahanan.
“Di masa damai ini, setiap sarana dan prasarana yang dibangun harus mempertimbangkan kebutuhan strategis. Misalnya, jika pemda membangun jembatan, maka jembatan itu harus cukup kuat untuk dilintasi kendaraan tempur seperti tank,” ucap dia.
Baca juga: 749 pelanggar lalu lintas selama Operasi Zebra Seligi 2025 di Kepri
Selain pemerintah daerah, elemen masyarakat juga diharapkan turut mendukung upaya pertahanan, termasuk memberikan dukungan ketika TNI melaksanakan latihan tempur di sekitar wilayah permukiman.
Menurut Hasan, latihan tempur bertujuan mengasah kemampuan prajurit dan meningkatkan kesiapan TNI, sekaligus membiasakan masyarakat dengan situasi perang agar mampu mengambil langkah tepat jika kondisi darurat benar-benar terjadi.
“Latihan juga memberi gambaran mengenai kondisi negara saat menghadapi perang, sebagai bagian dari karakter pertahanan semesta,” katanya.
Ia mengungkapkan saat ini TNI AD sedang melaksanakan latihan pertempuran antar kecabangan Batalyon Komposit, di Natuna.
Latihan yang digelar di Pulau Bunguran Besar pada 16–20 November 2025 itu bertujuan memastikan setiap cabang di Batalyon Komposit mampu beroperasi secara efektif dalam satuan gabungan.
Pada puncak latihan yang digelar Kamis pagi, TNI AD mengundang seluruh unsur di Natuna untuk menyaksikan jalannya latihan sekaligus berdiskusi mengenai langkah-langkah yang perlu dilakukan pada masa damai maupun saat terjadi konflik.
“Alasan kami mengundang pemerintah daerah, DPRD, Lanal, dan pihak terkait lainnya adalah agar semua memahami bahwa ketika negara menghadapi perang, seluruh unsur akan turut terlibat,” katanya.
Baca juga: Polres Natuna periksa bengkel dan imbau larangan jual knalpot brong
Baca juga: Polda Kepri musnahkan 5,5 kg narkoba hasil ungkap kasus selama bulan Oktober 2025

Komentar