Tanjungpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) mencatat perputaran ekonomi pada event Kepri International Art & Culture 2025 mencapai Rp8 miliar selama lima hari digelar di kawasan Gurindam 12 Kota Tanjungpinang.
“Sebanyak 280 UMKM berpartisipasi, dan rata-rata pendapatan kotor mereka sekitar Rp3,5 juta per hari. Perputaran uang mencapai Rp8 miliar,” kata Ketua Panitia sekaligus Kepala Dinas Pariwisata Kepri Hasan di Tanjungpinang, Senin.
Hasan mengatakan kegiatan yang berlangsung sejak 25 hingga 29 November 2025 itu, telah menjadi magnet bagi warga lokal maupun wisatawan dalam hingga luar negeri. Antusiasme publik terlihat dari padatnya lokasi acara sejak sore hingga malam sepanjang penyelenggaraan festival.
Festival tersebut, menurut dia, tidak hanya menjadi ruang ekspresi seni, tapi juga menjadi penggerak ekonomi kreatif lokal bagi pelaku seni hingga UMKM Tanjungpinang.
“Total ada 1.200 orang yang terlibat dalam berbagai pentas seni, dengan melibatkan 71 sanggar dari seluruh Kepri,” ujar Hasan.
Selain itu, kata Hasan, animo pengunjung dalam pergelaran perdana Kepri International Art & Culture 2025 melampaui ekspektasi. Kunjungan masyarakat selama lima hari mencapai 170.000 orang.
Baca juga: 2 atlet Kepri perkuat kontingen Indonesia di SEA Games Thailand
"Ini menunjukkan betapa besar minat publik terhadap festival budaya bertaraf internasional seperti ini,” katanya pula.
Sementara itu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan kehadiran masyarakat dan wisatawan dalam agenda International Art & Culture selama lima hari penuh itu membuktikan bahwa Kepri adalah rumah besar bagi keberagaman budaya dunia.
Ia berharap festival internasional tersebut dapat memberikan dampak positif bagi pariwisata dan ekonomi kreatif daerah sekaligus memperkenalkan Kepri sebagai pusat budaya maritim dan persinggahan berbagai bangsa.
Festival ini akan terus kita perbesar agar menjadi agenda unggulan internasional setiap tahun,” kata Ansar.
Ajang Kepri International Art & Culture 2025 menyuguhkan pertunjukan seni lintas budaya dari berbagai komunitas dalam dan luar negeri, seperti tarian kreasi dari Singapura dan Malaysia, termasuk pertunjukan dari Provinsi Aceh serta Riau.
Acara itu turut menghadirkan artis ibukota seperti Wali Band, lalu Diva Aurel yang populer lewat lagu Tabola Bale, serta penyanyi Melayu asal Riau Alhafzh.

Komentar