Tanjungpinang (Antara Kepri) - Anggota Komisi II DPRD Kepulauan Riau yang membidangi perekonomian dan keuangan, Rudy Chua menyarankan pemerintah menghapus pajak kendaraan bermotor (PKB) sebagai salah satu kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak.
"Kalau PKB dihilangkan (dihapuskan-red), khususnya untuk motor roda dua dan moda transportasi orang dan barang, akan lebih tepat sasaran daripada subsidi BBM yang dilakukan pemerintah selama ini tidak tepat sasaran," kata Rudy di Tanjungpinang, Jumat.
Rudy mengatakan mendukung rencana pemerintah menaikkan harga BBM, tetapi kompensasi subsidinya harus tepat sasaran.
Sebagai kompensasi dari kenaikan itu, katanya, pemerintah bisa menyubsidi masyarakat kecil pengguna kendaraan bermotor roda dua dan moda transportasi orang dan barang dengan menghapuskan PKB-nya, selain dengan pola kompensasi tepat sasaran lainnya.
"PKB sepeda motor satu tahun rata-rata hanya Rp200 ribu, sedangkan subsidi pemerintah selama ini untuk pengendara motor bisa mencapai Rp1,2 juta per tahun bagi yang menghabiskan bahan bakar bensin sebanyak 20-25 liter per bulan atau 240-250 liter per tahun," ujarnya.
Menurut Rudy, selama ini pemerintah menyubsidi pengguna kendaraan bermotor sebesar Rp5 ribu per liter bensin dengan asumsi harga bensin nonsubsidi sebesar Rp9.500 per liter.
"Lebih murah menyubsidi pajak kendaraan bermotor dan lebih tepat sasaran jika selama ini yang menjadi permasalahan utama adalah subsidi yang tidak tepat sasaran," ujar politisi yang menjadi calon legislatif dari Hanura tersebut.
Rudy menilai, saat ini pemerintah harus tegas apakah menaikkan harga BBM atau tidak, agar tidak menimbulkan gejolak di masyarakat yang sudah mulai merasakan kenaikan harga akibat gonjang-ganjing wacana kenaikan.
"Saat ini harga bahan kebutuhan pokok sudah mulai naik dan juga terjadi penimbunan bahan bakar dan sembako akibat rencana kenaikan itu," ujarnya.
Perbedaan harga bahan bakar yang diwacanakan, menurut Rudy juga tidak tepat karena akan menimbulkan penyelewengan yang lebih besar.
"Kalau perbedaan harga terjadi, mungkin moda transportasi umum tidak perlu mencari penumpang atau barang, lebih baik mereka keliling mengisi BBM dan menjualnya lagi untuk pengguna kendaraan pribadi atau pemerintah," ujarnya. (Antara)
Editor: Rusdianto
Berita Terkait
Penumpang Bandara Tanjungpinang selama libur lebaran naik 25 persen
Jumat, 19 April 2024 15:35 Wib
Natuna Juara I Lomba Teknologi Tepat Guna tingkat Kepri
Jumat, 19 April 2024 15:28 Wib
Bapenda Batam sebut pendapatan dari jasa hotel pada April capai Rp10,9 miliar
Jumat, 19 April 2024 14:46 Wib
Natuna-Kepri berstatus siaga darurat bencana kekeringan
Jumat, 19 April 2024 13:49 Wib
BP Batam dukung realisasi pembangunan gerai premium
Jumat, 19 April 2024 12:04 Wib
Lanud RSA jalin kerja sama dengan Pemkab Natuna tangani kekeringan
Jumat, 19 April 2024 11:20 Wib
KPU Natuna rekrut ulang badan adhoc
Jumat, 19 April 2024 9:47 Wib
Disnakertrans Kepri terima 12 aduan pembayaran THR Idul Fitri
Kamis, 18 April 2024 20:03 Wib
Komentar