Tanjungpinang (Antara Kepri) - Pengelola Hotel dan Resor Banyan Tree melepasliarkan 171 ekor tukik dari 193 telur penyu hasil penangkaran di Pantai Tanjung Said yang merupakan Kawasan Wisata Terpadu Lagoi, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau.
"Tukik yang dilepasliarkan berjenis penyu hijau (Chelonia mydas) yang berkembang biak di Pulau Tambelan, sekitar 125 mil laut dari pusat Kabupaten Bintan," kata Manager Corporate Social Responsibility (CSR) Banyan Tree Bintan, Henry Ali Singer yang dihubungi dari Tanjungpinang, Jumat.
Henry mengatakan, pelepasan tukik tersebut bertepatan dengan "World Turtle Day", merupakan salah satu agenda lingkungan hidup tingkat internasional yang diperingati setiap tanggal 23 Mei setiap tahunnya.
"Ini merupakan bentuk kepedulian Banyan Tree bagi kelestarian lingkungan hidup yang juga sudah mendapat penghargaan dari Pasific Asia Travel Assosiation (PATA) pada tahun 2008 dalam bidang lingkungan," ujar Henry.
Menurut Henry, pelepasan 171 tukik tersebut merupakan yang ketiga selama 2013 dan yang ke-17 kali sejak Banyan Tree Bintan melakukan program konservasi penyu pada 2008.
"Sejak tahun 2008, Banyan Tree Bintan telah menyelamatkan 1.732 butir telur penyu, sebanyak 1.002 telur berhasil menetas dan dilepaskan kembali ke laut," jelasnya.
Pelepasan tukik tersebut juga disaksikan lebih dari 150 orang yang terdiri dari wisatawan mancanegara, karyawan Hotel Angsana dan Banyan Tree, serta masyarakat sekitar hotel dan mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan yang melakukan penelitian tugas akhir mengenai konservasi penyu.
"Turis asal Amerika William Howard juga terkesan karena bisa menyaksikan dan mengapresiasi usaha konservasi penyu di Bintan," ujarnya.
Program pelepasan tukik tersebut menurut Henry juga merupakan hasil kerja sama Banyan Tree Bintan dengan mahasiswa UMRAH Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan untuk mengetahui tingkat keberhasilan penetasan telur penyu di Lagoi yang dibawa dari dari Tambelan.
Usaha konservasi seperti ini disebut juga dengan istilah konservasi ex-situ yaitu usaha pelestarian yang dilakukan di luar habitat aslinya.
"Dari hasil yang didapat, terbukti bahwa telur-telur penyu yang didatangkan dari Tambelan berhasil ditetaskan di Lagoi dengan tingkat keberhasilan yang cukup tinggi yaitu 88,6 persen," ujarnya.
Pada hari yang sama, Banyan Tree Bintan juga memfasilitasi pendidikan konservasi penyu ke anak-anak sekolah dasar se-Kecamatan Bintan Utara. (Antara)
Editor: Rusdianto

Komentar