Wisatawan Mancanegara Nikmati Hidup di Kampung Nelayan

id Wisatawan,Mancanegara,Nikmati,Hidup,Kampung,Nelayan,bulang,linggi,telunas,sugi,batam

Batam (Antara Kepri) - Sekitar 30 orang turis mancanegara selama empat hari bermukim di perkampungan nelayan di Pulau Bulang Linggi, Kecamatan Bulang, Kota Batam.

"Para turis ini sengaja dibawa untuk menikmati hidup ala masyarakat nelayan dan mereka  tinggal di rumah-rumah penduduk," ujar Alex pimpinan rombongan turis saat ditemui Antara di Pulau Bulang, Selasa.

Alex yang juga pengelola Telunas Beach Resort mengatakan, para turis yang berasal dari berbagai kebangsaan itu sangat senang dengan kehidupan natural nelayan.

"Umumnya para turis senang dengan kehidupan apa adanya masyarakat kampung di pulau-pulau kecil baik yang berada di Batam, Karimun atau Tanjungpinang. Tinggal di pulau makannya enak," ujar Alex yang merupakan warga Amerika.

Ia menjelaskan Telunas Beach Resort merupakan suatu kawasan wisata di Pulau Sugi, Kecamatan Moro, Kabupaten Karimun. Sejak berdiri sembilan tahun lalu, resort tersebut menawarkan paket liburan tidak hanya menginap di resort tapi juga di perkampungan
masyarakat yang berada di sekitar kawasan resort.

Menurut dia, para turis sebelum mengambil paket tinggal di perkampunan nelayan, biasanya dibawa dulu singgah di Telunas dan disana mereka diberi pemahaman tentang perkampungan nelayan yang akan dituju.

"Maklum saja turis yang kami bawa berasal dari negara yang berbeda, memiliki agama dan budaya yang berbeda dengan masyarakat lokal. Pemahaman tentang kehidupan lokal harus diketahui para turis untuk menghormati masyarakat setempat," kata Alex.

Namun, lanjut dia, tidak semua sisi kehidupan masyarakat lokal diberitahu pada turis dengan tujuan agar turis saat berintegrasi dengan masyarakat dapat mencari tahu sendiri dan mereka juga dapat diterima dengan baik.

"Saya bekerja di Telunas sudah lima tahun dan lebih dari 40 kampung nelayan yang saya singgahi membawa turis. pulau-pulau yang kami singgahi umumnya masyarakatnya baik dan ramah. Kehidupan alami ini sangat menyenangkan turis," katanya.

Ia menjelaskan, jika rombongan yang dibawanya merupakan turis yang datang sendiri-sendiri dan berminat dengan paket bermalam di pulau maka lamanya waktu dua sampai enam hari, tetapi jika dalam satu rombongan maka paket yang ditawarkan dua pekan sampai satu bulan.

"Turis yang datang tidak hanya dari Amerika dan Eropa tapi juga dari Singapura, Malaysia, Banglades, India dan juga Korea. Kalau di Pulau Sugi bangunan resor kami berupa bungalow di atas laut dan kami menawarkan wisata yang eksotik. Umumnya turis kami berminat dengan kegiatan tinggal di perkampungan nelayan," katanya.

Sementara itu, selama tinggal di Pulau Bulang, para pelancong asing itu berinteraksi dengan masyarakat baik melakukan olahraga bersama dan bergotong royong membersihkan kampung.

Ketika ditanya perihal kendala para turis di kampung nelayan, Alex mengakui faktor bahasa tidak menjadi kendala yang berarti karena masyarakat di pulau yang memiliki objek wisata religius makam Temenggung Abdul Jamal yang merupakan bendahara Kerajaan Riau-Johor itu telah sering disinggahi turis.

"Kendala yang amat dirasakan adalah cuaca panas dan kabut asap. Kami jadi lebih sering mandi karena tak tahan panas," ucap Alex seraya tertawa.

Sedangkan masyarakat Pulau Bulang, menyambut positif kehadiran turis mancanegara itu dan mereka juga telah berulangkali menerima kehadiran turis asing di pulau kecil itu.

"Bagi kami kehadiran para turis ini menyenangkan. Mereka umumnya mau bergaul dengan kami, tinggal di rumah-rumah kami dan mau hidup apa adanya bahkan mereka juga sangat menikmati makanan yang kami sajikan," ujar Mustafa, salah seorang tokoh masyarakat Pulau
Bulang. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE