Batam (Antara Kepri) - Badan Pusat Statistik mengumumkan Kota Batam Kepulauan Riau mengalami inflasi 0,29 persen pada Oktober 2014, dengan laju inflasi tahun kalender Januari - Oktober sebesar 3,26 persen dan laju inflasi "year on year" 4,51 persen.
Dalam rilisnya yang diterima di Batam, Selasa, laju inflasi tahun kalender (Januari - Oktober) sebesar 3,26 persen lebih rendah dibanding laju inflasi periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 6,43 persen.
Sedangkan laju inflasi 'year on year' (Oktober 2014 dibanding dengan Oktober 2013) sebesar 4,51 persen lebih rendah dibandingkan laju inflasi periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar6,87 persen.
BPS menyebutkan inflasi di Batam pada Oktober 2014 disebabkan naiknya indeks kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,70 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,65 persen dan kelompok sandang sebesar 1,06 persen.
Kemudian kelompok kesehatan sebesar 0,49 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,29 persen, serta kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,12 persen.
Sebaliknya, kelompok bahan makanan mengalmi penurunan indek sebesar 0,49 persen.
BPS juga menyebutkan Indeks Harga Konsumen (IHK) Batam pada Oktober 2014 naik dari 111,95 pada September 2014 menjadi 112,28 pada Oktober.
Terjadinya perubahan harga pada 197 komoditi kebutuhan masyarakat menjadi pemicu terjadinya inflasi di Kota Batam Oktober 2014.
Sebanyak 124 komoditi dan jasa yang mengalami kenaikan harga atau tarif, antara lain cabai merah, sewa rumah, cabai rawit, baju kaos berkerah, ayam goreng, mobil, daging sapi, rokok kretek filter, beras, biaya jaringan saluran TV, bawang merah, gula pasir dan makanan ringan.
Sebaliknya, 73 komoditi lainnya justru turun harga yaitu bayam, kangkung, telur ayam ras, daging ayam ras, terung panjang, buncis, kacang panjang, sawi hijau, sotong, ketimun, pisang, pasir, selar, udang basah, paku, kelapa, batubata, televise berwarna, kembangkol, bawal, tenggiri dan buku tulis bergaris.
Sementara itu, dari 23 kota IHK di Sumatera, tercatat 21 kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Padang sebesar 1,18 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Metro sebesar 0,18 persen.
Sebaliknya dua kota IHK di Sumatra mengalami deflasi yaitu Kota Pangkal Pinang sebesar 0,68 persen dan Kota Tanjung Pandan sebesar 0,12 persen.(Antara)
Editor: Dedi
Berita Terkait
Kemenag ingatkan masyarakat Batam untuk tidak gunakan visa umrah untuk haji
Selasa, 7 Mei 2024 18:30 Wib
Tiga calon haji di Kota Batam tunda keberangkatan ke Tanah Suci tahun ini
Selasa, 7 Mei 2024 16:22 Wib
TNI AL tambah 2 KAL perkuat pengaman laut Indonesia
Selasa, 7 Mei 2024 15:36 Wib
Pemprov Kepri salurkan bantuan Rp15 miliar untuk tiga kecamatan di Natuna
Selasa, 7 Mei 2024 15:14 Wib
Pemkot Batam berikan uang saku sebesar Rp1 juta untuk tiap calon haji
Selasa, 7 Mei 2024 14:40 Wib
Waskita Beton bangun halaman kontainer di Batam senilai Rp360 miliar
Selasa, 7 Mei 2024 7:13 Wib
Pemkab Natuna ikutkan 41 peserta pada MTQ Kepri
Senin, 6 Mei 2024 18:45 Wib
Tingkat kelulusan ujian akhir SMA/SMK/SLB di Kepri mencapai 99,95 persen
Senin, 6 Mei 2024 17:47 Wib
Komentar