Batam (Antara Kepri) - Badan Pengusahaan Batam menyatakan tidak ada satupun importir telepon seluler dan sejenisnya untuk Kawasan Perdagangan Bebas Batam (FTZ) yang dicabut izinya oleh Kementerian Perdagangan meski secara nasional terdapat 24 importir terkena sanksi tersebut.
"Untuk perusahaan importir yang mengantongi IT (izin terdaftar) dari BP Batam untuk memasukan ponsel, komputer gengam dan komputer tablet tidak dicabut izinnya," kata Kasubdit Humas dan Publikasi BP Batam, Ilham Eka Hartawan di Batam, Kamis.
Ia mengatakan, 24 perusahaan yang izinya dicabut oleh Kementerian Perdagangan adalah importir yang IT-nya dikeluarkan oleh pusat karena sudah lebih dari enam bulan tidak melakukan impor.
Pencabutan sesuai dengan Permendag nomor 82 tahun 2012 pasal 17 c, yang intinya menyebutkan jika importir tidak melakukan kegiatan impor selama 6 bulan berturut-turut maka izinnya harus dicabut.
"Itu semua yang mengeluarkan Kementerian Perdagangan. Sementara BP Batam juga bisa mengeluarkan IT untuk perusahaan yang mengimpor khusus untuk kawasan Batam meski IMEI (nomor regristrasi tiap produk) tetap didaftarkan ke pusat," kata Ilham.
Pencabutan izin 24 importir tersebut, kata dia, sedikit besarnya juga akan berdampak ke Batam karena produk-produk tersebut dipasarkan secara nasional termasuk Batam.
Dengan pencabutan ini, maka hanya tersisa 76 importir pemegang IT yang masih aktif sebagai importir telepon seluler, komputer genggam dan komputer tablet.
"Meski ini akhir tahun, namun belum ada perusahaan baru yang mengajukan IT ke BP Batam untuk impor 2015. Sepertinya impor produk seluler tengah sepi," kata Ilham.
Sebelumnya pelaku usaha penjualan telepon seluler, komputer gengam dan komputer tablet di Kota Batam cenderung lesu dalam beberapa bulan terakhir.
"Nampaknya wisata belanja seluler di Batam sudah tidak begitu diminati. Semakin hari semakin lesu, mungkin karena harga tidak lagi beda jauh dengan kawasan lain dan munculnya banyak merk-merk baru diluar yang selama ini banyak diminati," kata seorang pemilik toko seluler di Lucky Plaza Batam, Nurman. (Antara)
Editor: Rusdianto
Berita Terkait
Pelni Batam tambah kapasitas 2.000 penumpang saat angkutan mudik lebaran
Kamis, 28 Maret 2024 15:35 Wib
MTI Kepri minta Kemenhub sikapi kenaikan tarif kapal ferry Batam-Singapura
Kamis, 28 Maret 2024 15:26 Wib
Pemkot Batam berkomitmen untuk tingkatkan kualitas pengelolaan pemda lewat MCP
Kamis, 28 Maret 2024 15:00 Wib
Rudi: Industri digital jadi mesin penggerak ekonomi baru
Kamis, 28 Maret 2024 13:22 Wib
Perusahaan manufaktur Tiongkok rencana kembangkan usaha di Batam
Kamis, 28 Maret 2024 12:58 Wib
200 peserta mudik gratis di Batam ke Jakarta naik KM Kelud
Rabu, 27 Maret 2024 19:14 Wib
Pemko Batam siapkan Rp62 miliar untuk THR ASN
Rabu, 27 Maret 2024 17:15 Wib
Kemlu RI kunjungi BP Batam, bahas peluang investasi
Rabu, 27 Maret 2024 14:58 Wib
Komentar