Tanjungpinang (Antara Kepri) - Tim Western Fleet Quick Response Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut membongkar "drama" perompakan barang-barang yang dibawa Kapal Tongkang LKH 7887 dan Tagboat Kim Hock Tug 9.
Komandan Lantamal IV Laksamana Pertama Ribut Eko Suyatno, di Tanjungpinang, Minggu, mengatakan informasi perompakan kapal yang dilakukan 15 orang tidak dikenal di perairan Indonesia tersebut disampaikan International Liaison Officer.
"Setelah diselidiki ternyata anak buah kapal bekerjasama dengan 15 orang perompak yang menggunakan enam unit perahu," katanya.
"Drama" antara anak buah kapal dengan 15 orang yang menggunakan perahu itu terungkap setelah Tim WFQR, Gugus Keamanan Laut Armada RI Kawasan Barat dan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Batam bersinergi melakukan pencarian terhadap kapal tersebut. Setelah memperoleh koordinat kejadian, Tim WFQR menggerakan unsur Satuan Keamanan Laut (Satkamla) yakni Kapal Angkatan Laut (KAL) Mapor dan Sea Rider.
Sedangkan Gugus Keamanan Laut Armada RI Kawasan Barat mengerahkan KRI Pulau Rusa-726. KAL Mapor berhasil mendeteksi keberadaan Tugboat Kim Huck Tug 9 yang berada di Perairan Singapura.
"Selanjutnya melakukan shadowing serta melakukan kontak panggilan namun tidak dijawab," katanya.
Eko menambahkan, selang beberapa saat Tim WFQR Lanal Batam menangkap tiga pompong yang sebelumnya menaiki Kapal Tongkang LKH 7887. Setelah penyelidikan, diketahui bahwa awak perahu dapat menaiki TK LKH 7887 karena sudah terjadi kerja sama sebelumnya dengan anak buah kapal Tugboat Kim Huck Tug 9.
"Mereka mengambil besi skrap dari atas kapal. Mereka mendapat upah sebesar Rp15 juta rupiah," ucapnya.
Beberapa saat kemudian, kata dia tiga pompong lainnya merapat di Dermaga Lanal Batam setelah diperintahkan untuk menyerahkan diri oleh WFQR Lanal Batam.
Lantamal IV mengamankan barang bukti berupa Tugboat Kim Hug Tug 9, Kapal Tongkang LKH 7887, enam perahu, besi skrap, kabel, dan 19 galon solar. Selain itu, Tim WFQR juga berhasil menangkap nakhoda kapal beserta delapan orang anak buah kapal dan 15 orang yang menggunakan perahu.(Antara)
Editor: Dedi
Komentar