Bulog Batam Suplai Beras Tekan Harga

id beras bulog,bulog batam

Bulog Batam Suplai Beras Tekan Harga

Kepala Bulog Sub Divre Batam Jamaluddin (Antaranews Kepri/Messa Haris)

Saat ini stok beras public service obligation (PSO) ada 1.050 ton, sementara beras komersil 300 ton dan itu masih aman

Batam (Antaranews Kepri) - Guna menekan harga beras dikarenakan langkanya beras medium Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau memasok beras medium ke para pedagang di pasar-pasar tradisional.  

Kepala Bulog Sub Divre Batam Jamaludin, di Batam, Senin, suplai beras dilakukan ke sejumlah pasar, antara lain di Jodoh Kecamatan Lubuk Baja, Aviari Kecamatan Batuaji dan Sagulung Kecamatan Sagulung. Menurutnya tiga wilayah tersebut dinilai paling banyak membutuhkan pasokan beras dengan alasan jumlah penduduknya lebih besar dibandingkan kecamatan lainnya.  

"Saat ini stok beras public service obligation (PSO) ada 1.050 ton, sementara beras komersil 300 ton dan itu masih aman," katanya. 

Sementara untuk beras komersial, kata Jamaludin, akan ada tambahan 500 ton lagi ke Bulog Sub Divre Batam dan saat ini dalam perjalanan dari Pekanbaru.  

Jamaludin menyatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan satuan tugas (Satgas) Pangan guna mengontrol harga beras khususnya di Kota Batam dan Kabupaten Karimun. 

"Wilayah kerja kita mencakup Batam dan Karimun," ujarnya.  

Sementara untuk Kabupaten Karimun pihaknya juga masih memiliki stok beras bulog PSO 850 ton. Sementara beras komersial tidak disuplai ke Karimun dengan alasan hanya difokuskan untuk Kota Batam. 

"Karena penduduk Batam lebih banyak makanya kita fokus ke Batam saja," katanya.  

Ia mengatakan beras jenis premium dijual dengan harga Rp13.300 per kilogram, sedangkan yang medium Rp9.950 per kilogram. Sementara pihaknya menjual dengan harga Rp12.500 untuk beras premium dan Rp9.850 per kilogram. Harga penjualan lanjutnya sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 57 Tahun 2017 tentang penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) Beras membagi beras medium dan premium melalui butir patah maksimal. 

"Kita menjual Rp100 lebih rendah dari HET," katanya. Kepala Bulog menjelaskan perbedaan beras medium dan premium hanya pada butir patah utuhnya pecahan beras. Beras premium lanjutnya butir patah maksimalnya 15 persen, jika di atas itu maka beras masuk dalam kategori medium.  

Bulog Divre Batam kata Jamaludin juga sudah melakukan operasi pasar cadangan beras pemerintah (OPCBP) sebanyak 144.500 kilogram beras. 

Menurutnya harga beras seluruh wilayah Indonesia cenderung naik dikarenakan masa panen sedang turun dan terakhir pada Oktober 2017. Masa panen lanjutnya akan kembali normal pada Februari mendatang. 

"Makanya kita optimalkan operasi pasar dan minta mereka (pada pedagang) untuk menjual beras-beras medium Bulog," katanya.  

Pada Januari ini, pihaknya sudah melakukan operasi pasar dengan jumlah 47.500 ton beras di Batam. Namun lanjutnya tidak menutup kemungkinan pihaknya akan memasok beras medium ke wilayah lainnya seperti Bintan, Tanjungpinang dan Karimun

"Karena beras medium saat ini sudah mulai langka," ujarnya.(Antara)  

Editor: Rusdianto 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE