Taman jodoh boulevard dibongkar

id penertiban,penggusuran,taman boulevard jodoh

Taman jodoh boulevard dibongkar

Seorang petugas PLN tengah mematikan arus listrik yang berada di area penertiban kios liar Jodoh, Batam. (Antaranews Kepri/Danna Tampi)

Jodoh Boulevard sementara kita ratakan dulu, kita bersihkan dulu. Nanti Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang yang desain. Mungkin tidak menyeluruh tapi parsial,
Batam (Antaranews Kepri) - Pemerintah Kota Batam Kepulauan Riau membongkar Taman Jodoh Boulevard, sebagai langkah awal penataan ulang ruang terbuka hijau itu.

"Jodoh Boulevard sementara kita ratakan dulu, kita bersihkan dulu. Nanti Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang yang desain. Mungkin tidak menyeluruh tapi parsial," kata Wali Kota Batam Muhammad Rudi di Batam, Selasa.

Rudi meninjau langsung kawasan itu, sambil memberikan instruksi kepada pegawainya.

Satuan Polisi Pamong Praja, bersama dinas terkait langsung membongkar bangunan yang ada di taman menggunakan alat berat. Taman yang kedudukannya lebih tinggi dibanding sekitarnya itu kemudian diratakan dengan jalan.

Wali Kota menyatakan pembenahan Kawasan Jodoh Boulevard tidak akan menggunakan APBD, karena anggaran terbatas, melainkan ditawarkan pada pihak swasta.

Ia menegaskan, anggaran Pemkot masih akan fokus pada pembenahan jalan.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas CKTR, Suhar mengatakan Kawasan Jodoh Boulevard akan ditata sebagai pusat juadah.

Dinas CKTR akan menyusun desainnya, kemudian pembangunan dan pengelolaannya diserahkan pada swasta.

"Kita lelang pemanfaatan aset. Nanti seperti kerja sama BP dengan ATB, bentuk konsensi. Berapa lamanya, kita lihat nilai investasinya," kata Suhar.

Pemerintah hanya mengatur jumlah maksimal pedagang yang bisa berjualan, tinggi bangunan dan bahan atap. Sedangkan desain lain bisa disesuaikan dengan keinginan penanam modal.

"Kita hanya mematok desain awal, konten tambahan mereka. Karena biaya pembangunan semuanya dari investor, tentu mereka punya desain juga," kata dia.

Awalnya, Taman Jodoh Boulevard didesain sebagai tempat hiburan alternative warga, meniru taman-taman di Australia. Namun, setelah terbangun sebagian, taman itu tidak diminati warga dan terkesan terbengkalai dan jorok. (Antara)

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE