800 ton beras Bulog tidak layak konsumsi

id beras bulog batam,tidak layak konsumsi

Kita lihat berasnya sudah berkutu dan berwarna kuning dan itu bukan tingkat mutunya yang sudah kurang baik tapi sudah tidak layak konsumsi lagi
Batam (Antaranews Kepri) - Anggota Komisi II DPRD Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau menemukan 800 ton beras tidak layak konsumsi saat melakukan inspeksi mendadak ke gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) di kawasan Batu Ampar. 

Anggota Komisi II DPRD Kota Batam Idawati Nursanti, di Batam, Rabu, mengatakan temuan itu sempat membuat kaget pihaknya dan dikhawatirkan beras-beras tersebut akan dilempar ke pasar apabila bahan baku nasi itu langka di pasar. 

"Kita lihat berasnya sudah berkutu dan berwarna kuning dan itu bukan tingkat mutunya yang sudah kurang baik tapi sudah tidak layak konsumsi lagi," katanya. 

Politisi Partai Persatuan Pembangunan itu menambahkan informasi yang di dapatkan pihaknya beras tersebut sudah ada sejak 2016 lalu. Dalam artian, kata Idawati, beras tersebut sudah satu tahun lebih mengendap di gudang Bulog Sub Divre Kota Batam. 

"Tadi kita minta kepada kepala gudangnya agar ini tidak diedarkan ke masyarakat karena kondisinya sudah tidak layak lagi," ujarnya. 

Pihaknya meminta agar Bulog dapat segera mengambil tindakan terhadap 800 ton beras tidak layak konsumsi tersebut. "Terserah mau diapain yang penting tidak beredar diasyarakat," katanya. 

Saat Sidak pihaknya juga diberitahukan bahwa stok beras di gudang Bulog aman hingga 1,5 bulan ke depan. Bahkan dalam waktu dekat lanjut Idawati beras Bulog akan masuk 500 ton lagi. 

Selain mengecek ke gudang Bulog, Komisi II mengkroscek ke gudang beras UD Setia Karisma yang berada di Kecamatan Bengkong. Di sana kata Idawati stok beras juga aman bahkan harga yang diberikan distributor juga tidak mengalami kenaikan. 

"Ini juga menjadi pertanyaan kita kenapa harga beras di pasar bisa naik sementara distributor bilang tidak ada menaikkan harga," ujarnya. 

Idawati mengatakan pihaknya dalam waktu dekat akan mengkroscek ke pasar apa yang menyebabkan harga beras di pasar bisa merangkak naik. 

"Kita menduga ada permainan di lapangan dan kita harapkan temen-temen bisa juga memberikan informasi ke kita," ujarnya. Sementara itu Kepala Bulog Sub Divre Batam Agung Rohman yang dihubungi tidak menjawab panggilan telepon dari Antara. 

Pesan singkat via whats app hingga berita ini selesai diketik juga belum dibalas oleh Agung.(Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE