Dua hari BP Batam gaet investor Tiongkok

id investor tiongkok,investasi,BP Batam,Discovering Resources,Xiamen King Shining Trading

Dua hari BP Batam gaet investor Tiongkok

Fang Fuquan dari Xiamen King Shining Trading (kanan), Yusmar Anggaradinata (tengah) dan Ketua Kadin Kepri Ahmad Makruf bersalaman setelah melakukan penandatanganan kerjasama. (foto: Istimewa)

Batam (Antaranews Kepri) - Dalam dua hari promosi investasi di Shanghai Badan Pengusahaan (BP) Batam, Kadin Kepri dan Kawasan Industri Batam di Tiongkok mampu menjaring dua investor melalui penandatanganan "Letter of Intent" (LOI).

"Dua perusahaan itu adalah Discovering Resources dan Xiamen King Shining Trading," kata Deputi  Bidang Perencanaan dan Pembangunan BP Batam, Yusmar Anggadinata, melalui rilis yang diberikannya kepada Antara.

Xiamen King Shining Trading berkomitment investasi sebesar 5 juta dolar Amerika untuk tahap awal dan mampu menyerap tenaga kerja lokal 150 orang.

LOI ini ditandatangani Fang Fuquan dari Xiamen King Shining Trading dan Yusmar Anggaradinata, disaksikan Ketua Kadin Kepri sekaligus Presiden Direktur Wiraraja Group, Ahmad Makruf Maulana.

Fang Fuquan dalam kesempatan itu mengatakan pihaknya akan memulai usahanya beberapa bulan kedepan dan memilih Wiraraja Industrial Estated sebagai tempat usahanya di Batam.

Rencana kedepannya, total investasi perusahaan tersebut mencapai 20 juta dolar Amerika Serikat dalam dua tahun ke depan, dengan total karyawan akan mencapai 500 orang.

Yusmar mengatakan pada Jumat (20/4) kemarin ada satu penandatangan MoU antara Kadin Kepri dan Asosiasi Plastik di Tiongkok.

Yusmar menambahkan kerja sama elemen-elemen penting di Batam terhadap invetasi sangat diperlukan oleh Batam untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Yusmar menjadi pembicara pada even ChinaReplast2018. Pada iven ini  dihadiri ribuan perusahaan plastik yang akan hengkang dari Tiongkok.

Pada sesi tersebut, BP Batam memberikan penjelasan dengan topik "Kesempatan Berinvestasi di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam".

Konferensi ini dihadiri lebih dari 500 pengusaha plastik di Tiongkok dan delegasi-delegasi negara-negara lain.

Pada paparannya Yusmar menyebutkan pasar ASEAN adalah sebuah peluang dengan 640 juta jiwa, bisa menjadi pasar perusahaan dengan didukung oleh lokasi Batam yang sangat strategis dibandingkan tempat lain.

Pemerintah pusat menargetkan pertumbuhan ekonomi Batam di 2019 adalah pertumbuhan ekonomi diangka tujuh persen.

Yusmar menyatakan Tiongkok adalah negara kedua terbanyak jumlah proyek investasi di Batam dengan dengan perusahaan dan total investasi pada 2017 mencapai 20,17 juta dolar Amerika Serikat.

Pada kesempatan itu disampaikan mengenai kemudahan-kemudahan investasi juga diberikan kepada investor seperti fasilitas I23J dan KILK.

Di samping itu juga beberapa insentif lain seperti fasilitas pajak di kawasan FTZ Batam dan fasilitas modern serta faktor keamanan dan kenyamanan.

Dalam sesi presentasinya, Yusmar membahas secara khusus mengenai peluang industri plastik di Batam, terutama dalam membangun sebuah ekosistem industri plastik dari hulu ke hilir di Batam.

Dalam even ini juga langsung diikuti oleh Kawasan Industry Wiraraja Batam dan Kawasan Industri Tunas Batam, dimana keduanya siap menerima perusahaan-perusahaan Tiongkok yang akan merelokasi usahanya ke Batam.(Antara)

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE