TPID minta BUMD Batam pasok komoditas pangan

Batam (Antaranews Kepri) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Batam, Kepulauan Riau, meminta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) setempat ikut memasok komoditas pangan dari luar daerah demi memastikan ketersediaan bahan dan kestabilan harga di pasar.

"Hasil diskusi pada waktu rapat TPID kemarin adalah meningkatkan peran BUMD untuk pengelolaan logistik daerah. BUMD diharapkan menjadi stabilisator harga seperti yang sudah dijalankan BUMD DKI Jakarta," kata Wakil Ketua TPID Batam, Gusti Raizal Eka Putra, di Batam, Rabu.

BUMD diminta meningkatkan perannya dalam pengelolaan logistik daerah.

Selain itu, TPID juga merekomendasikan untuk segera memfungsikan Pasar Induk Jodoh, yang saat ini masih terbengkalai.

Menurut dia, bila ada pasar induk, maka akan ada patokan harga yang menjadi rujukan pedagang, agar tidak memainkan harga seenaknya.

"Pasar induk ini juga sebagai stabilisator harga komoditas di daerah, termasuk telur," kata dia.

TPID juga meminta pihak terkait menyusun rencana kebutuhan pokok, dengan memetakan permintaan dan persediaan bahan pokok dari waktu ke waktu secara riil.

Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Batam, Mardanis, mengatakan akan meminta BUMD setempat ikut mendistribusikan bahan pangan dari daerah lain, demi mengintervensi harga di pasaran.

Pemkot Batam juga berencana mengaktifkan kembali kios murah untuk membantu menstabilkan harga.

"Kami giatkan operasi pasar di tiga kios murah. Kami minta pedagang besar telur mengeluarkan stoknya untuk kami jualkan," kata dia.

Sebanyak tiga kios murah Pemkot yaitu di Tiban Lama Kecamatan Sekupang, Dapur 12 Sagulung, dan Nongsa.