49 kk terdampak pembangunan drainase induk Tanjungpiayu

id pembangunan drainase tanjungpiayu,batam,wakil wali kota batam,amsakar achmad

49 kk terdampak pembangunan drainase induk Tanjungpiayu

Ilustrasi: pembangunan drainase di Batam. (Antaranews Kepri)

Pemerintah sudah coba menawarkan rumah susun, tetapi warga yang terdampak ini masih keberatan
Batam (Antaranews Kepri) - Sebanyak 49 kepala keluarga (KK) di kampung Sukadamai Sei Beduk terdampak pembangunan drainase induk di Tanjungpiayu, Kota Batam, Kepulauan Riau.

Dalam pertemuan bersama warga terdampak di Batam, Jumat, Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad meminta masyarakat untuk memahami kebutuhan pembangunan drainase itu.

"Pemerintah sudah coba menawarkan rumah susun, tetapi warga yang terdampak ini masih keberatan," katanya.

Pembangunan drainase induk di Tanjungpiayu dipercaya menjadi jawaban permasalahan banjir yang kerap terjadi di wilayah setempat.

Ia menyatakan pekerjaan harus segera dimulai, karena berdasarkan waktu kerja, pembangunan harus selesai pada Oktober 2018, sehingga masyarakat terdampak hendaknya merelakan bangunannya.

Pemerintah sudah mengeluarkan surat peringatan satu hingga tiga. Karenanya pemerintah terpaksa membongkar bangunan masyarakat.

"Kami menginginkan masyarakat memaklumi, demi kemaslahatan banyak orang," ujarnya.

Menurut dia, dalam beberapa pertemuan sebelumnya, sebenarnya masyarakat memahami upaya pemerintah untuk mengatasi masalah banjir. Namun masyarakat terdampak meminta lahan siap bangun sebagai pengganti tempat tinggal mereka.

"Kami akan berupaya menyelesaikan itu. Antara lain dengan mencoba mengajukan lahan ke Badan Pengusahaan (BP) Batam. Dalam dua minggu ke depan kita bisa melihat, bisa atau tidaknya penyelesaian itu," ujar Amsakar.

Ia menegaskan, Pemkot Batam tidak memiliki wewenang untuk memberikan lahan siap membangun, karena lahan dikelola oleh BP Kawasan Batam.

"Kmai juga tidak bisa menganggarkan ganti rugi karena lahan ini tanah negara yang dikuasai masyarakat tanpa kepemilikan hitam di atas putih," kataAmsakar.

Sedangkan, Kadis Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Batam, Yumasnur mengatakan, drainase induk di Tanjungpiayu kecamatan Sei Beduk dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera IV.

Berdasarkan koordinasi dengan petugas BWS Sumatera IV, pembangunan drainase Tanjungpiayu dilakukan bertahap. Pelaksanaan pada 2018 masih fokus pada pembukaan saluran air.

Saluran air rencananya dilebarkan dari 10 meter menjadi 30 meter dengan lima meter jalan inspeksi di sisi kiri-kanan.

"Memang ada pekerjaan permanen, tetapi belum begitu panjang. Rencananya memang dianggarkan untuk berkelanjutan. Kalau ini lancar, pada 2019 dianggarkan lagi. Karena cukup panjang sampai ke muaranya. Tidak bisa setahun tuntas," kata Yumasnur.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE