Karimun (Antaranews Kepri) - Pelaksanaan imunisasi MR untuk mencegah penyakit campak (measles) dan rubella di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, baru mencapai 44,15 persen.
"Dari 66.075 anak dan balita yang menjadi sasaran, hingga Jumat kemarin, baru 29.171 yang mendapatkan vaksin MR, atau 44,15 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan Karimun Rachmadi di Tanjung Balai Karimun.
Rachmadi mengatakan, rendahnya cakupan pelaksanaan imunisasi MR disebabkan adanya penundaan pemberian vaksin beberapa waktu lalu, menyusul adanya surat edaran dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) bahwa vaksin asal India itu belum memiliki sertifikat halal.
Dia mengatakan, penundaan itu terjadi hanya sekitar satu pekan sejak imunisasi MR diluncurkan pada akhir Agustus. Pada Agustus, vaksin MR diberikan untuk anak sekolah di bawah usia 15 tahun.
Sedangkan untuk September, vaksin MR diberikan kepada balita berusia minimal 9 bulan.
"Kemungkinan kami akan meminta perpanjangan waktu agar cakupan imunisasi MR lebih maksimal. Provinsi juga mengusulkan perpanjangan waktu," kata dia.
Imunisasi MR, lanjut dia, merupakan program nasional yang diluncurkan pada 2017. Program ini bertujuan untuk mewujudkan Indonesia bebas dari penyakit campak dan rubella.
"Khusus Kepri ditargetkan bebas penyakit campak dan rubella pada 2020," kata dia.
Penyakit campak dan rubella, jelas dia, merupakan penyakit yang berbahaya. Campak bisa menyebabkan kelumpuhan pada bayi.
Sedangkan rubella bisa mengakibatkan kelainan jantung pada bayi, bocor jantung, kebutaan karena rubella bisa menyebabkan katarak dini. Kemudian paru-paru basah, kebutaan pada mata, dan gangguan pada pendengaran.
Data dihimpun, imunisasi MR di Kota Tanjungpinang terealisasi 70,49 persen dari target 39.487 anak, Kepulauan Anambas 64,07 persen dari target 12.695 anak, Bintan 54,18 persen dari target 45.013 anak, Kota Batam 40,98 persen dari target 381.055 anak.
Kemudian di Kabupaten Lingga terealisasi 43,71 persen dari target 23.332 anak, dan Kabupaten Natuna 17,31 persen dari target 23.332 anak.
Imunisasi MR di Karimun baru 44,15 persen
Kemungkinan kami akan meminta perpanjangan waktu agar cakupan imunisasi MR lebih maksimal. Provinsi juga mengusulkan perpanjangan waktu
Komentar