Batam (Antaranews Kepri) - Dari hasil investigasi Direktorat Jenderal Lingkungan Hidup dan Kehutanan perdagangan hewan yang dilindungi melibatkan jaringan internasional.
Direktur Pencegahan dan Pengamanan Hutan, Sustyo Iriyono, di Batam, Kamis, mengatakan perdagangan hewan yang dilindungi diduga melibatkan pelaku di Malaysia.
"Sehingga ini merupakan jaringan internasional dan kami telah mengembangkan kerjasama dengan Interpol," katanya.
Menurutnya tim Ditjen LHK beberapa waktu lalu telah bertolak ke Malaysia untuk berkoordinasi dan berkerjasama dengan otoritas Malaysia terkait kasus-kasus penyelundupan satwa
liar yang dilindungi dan berasal dari Indonesia.
"Kami akan ungkap semua pelaku dan jaringannya," ujarnya.
Kepala Balai Gakkum LHK Wilayah Sumatera, Eduard Hutapea, menambahkan dari jaringan pelaku T yang merupakan pengembangan dari kasus Jambi akan dilanjutkan penanganannya oleh Polres Tanjung Jabung Timur.
Sedangkan untuk jaringan pelaku W akan dilakukan penyelidikan dan penyidikan oleh PPNS KLHK dan akan diusut tuntas sampai ke jaringan pelaku lainnya.
Sementara itu Direktur Jenderal Penegakan Hukum LHK, Rasio Ridho Sani, menyatakan upaya tersebut merupakan komitmen Kementerian LHK dalam aksi penyelamatan SDA
termasuk Sumber Daya Hayati.
"Kejahatan perdagangan ilegal satwa dilindungi merupakan kejahatan yang luar biasa," katanya.
Karena lanjutnya selain merugikan negara dari kehilangan potensi Sumber Daya Hayati, kejahatan tersebut melibatkan jaringan internasional.
"Kejahatan ini sangat luar biasa, seperti kejahatan narkoba dengan sel-sel jaringan yang terputus-putus, untuk itu kami terus menguatkan intelijen serta kerjasama dengan para pihak baik di level nasional maupun internasional untuk mengungkap kejahatan ini," tutupnya.(Antara)
Baca juga: KLHK tangkap sindikat perdagangan hewan dilindungi di Batam
Baca juga: Penyelundup hewan yang dilindungi ditangkap
Berita Terkait
BP Batam sebut rumah contoh di Rempang Eco City sudah dialiri listrik dan air
Jumat, 19 April 2024 18:27 Wib
Pj Wali Kota Tanjungpinang jadi tersangka kasus dugaan pemalsuan surat tanah
Jumat, 19 April 2024 16:43 Wib
DPRD Kota Batam imbau perusahaan di Batam prioritaskan pencari kerja lokal
Jumat, 19 April 2024 16:11 Wib
Bapenda Batam sebut pendapatan dari jasa hotel pada April capai Rp10,9 miliar
Jumat, 19 April 2024 14:46 Wib
BP Batam dukung realisasi pembangunan gerai premium
Jumat, 19 April 2024 12:04 Wib
Demokrat buka pendaftaran bakal calon Wali Kota Tanjungpinang
Jumat, 19 April 2024 6:31 Wib
Bandara Batam layani 1.681 penerbangan selama mudik Lebaran
Kamis, 18 April 2024 18:37 Wib
Dubes Denmark: Batam punya indikator ekonomi yang impresif
Kamis, 18 April 2024 15:26 Wib
Komentar