Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau mengembangkan pariwisata dengan rumah singgah di pulau-pulau penyangga yang dikelola sendiri oleh masyarakat setempat.
"Kami ingin mengembangkan 'homestay' di pulau-pulau untuk menarik kunjungan wisman," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata di Batam, Kamis.
Untuk melaksanakan rencananya, pemerintah akan menggunakan Dana Alokasi Khusus tahun ini untuk sosialisasi operasional "homestay" atau rumah singgah kepada masyarakat di pulau-pulau penyangga.
Ia mengatakan tahun ini Disparbud Kota Batam mendapatkan anggaran DAK Rp500 juta untuk non fisik di bidang pariwisata, dan sebagiannya akan digunakan untuk mengajak masyarakat kembangkan rumah singgah.
"Konsepnya memanfaatkan rumah-rumah penduduk yang sudah ada sekarang, atau pun hanya kamar-kamar mereka untuk penginapan," kata Ardi.
Karenanya, rumah-rumah warga perlu dipoles, terutama terkait sanitasi, agar nyaman dan sesuai dengan standar penginapan yang baik.
Lalu, pelancong yang menginap diajak untuk ikut beraktivitas dalam kegiatan sehari-hari di masyarakat, seperti pergi ke pantai dan laut untuk mencari ikan, menenun, membuat bubu dan lainnya.
Menurut Ardi, berwisata kembali ke alam dengan suasana kampung, kini sedang menjadi tren yang sangat disukai pelancong.
"Kita mengangkat kearifan lokal untuk menarik wisman. Jadi wisman menenun, atau kalau di Belakangpadang, ikut mencari kerang dan lainnya," kata dia.
Bila sudah jadi, kata dia, pemerintah akan membantu pemasarannya dengan menggandeng agen dan tur perjalanan, juga platform pariwisata seperti pegipegi.com, booking.com dan lainnya.
Dan untuk modal menyiapkan fasilitas penginapan di rumah, warga juga bisa memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat bidang pariwisata, kata Ardi.
Komentar