Mataram (ANTARA) - Lembaga kemanusiaan nirlaba Aksi Cepat Tanggap Cabang Nusa Tenggara Barat mulai melaksanakan program pendistribusian bantuan dalam Program Beras kepada Santri Indonesia (Berisi) yang digagas untuk membangun peradaban masa depan yang lebih baik.
Penyaluran beras dimulai dari Pondok Pesantren Nurul Ilmi, Dusun Berobot, Desa Ranggagata, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah, Jumat.
Relawan ACT menyalurkan sebanyak 500 kilogram beras untuk para santri yang mengenyam pendidikan di pondok pesantren yang sudah berumur hampir delapan tahun dan terletak di atas bukit tersebut.
"Ikhtiar yang kami lakukan merupakan bentuk kepedulian ACT dan para dermawan terhadap kehidupan para santri yang memiliki peran banyak bagi agama dan bangsa Indonesia," kata Ketua Dewan Pembina ACT Ahyudin, yang ikut berjuang menembus perbukitan demi mengantar beras untuk para santri.
Baca juga: ACT-MRI distribusikan air bersih untuk warga Lombok Barat
Kepala Cabang ACT NTB Lalu Muhammad Alfian menambahkan, aksi sosial tersebut merupakan bentuk ikhtiar ACT untuk membantu pemenuhan kebutuhan pangan para santri di pondok pesantren.
Ikhtiar tersebut tidak akan berhenti sampai di sini, tapi akan terus berlanjut ke pesantren-pesantren lainnya.
"Kami juga mengajak para dermawan untuk ikut bersama-sama dalam gerakan Berisi agar mempunyai dampak yang besar kepada para santri dan pondok pesantren," ujarnya.
Baca juga: ACT DIY intensifkan penyaluran beras bagi santri
Pembina Pondok Pesantren Nurul Ilmi, Ustadz Taufiqurahman berharap, program Berisi bisa terus berlanjut ke pondok-pondok pesantren lainya agar bisa membantu meringankan beban santri yang mengalami kendala ekonomi.
"Kami mengucapkan rasa syukur dan menyampaikan terima kasih kepada para dermawan dan ACT," ucap Taufiqurahman.
Pondok Pesantren Nurul Ilmi mengasuh sebanyak 147 orang santri dan memiliki sebanyak 32 orang tenaga pengajar.
Sebagian besar santrinya berasal dari anak-anak sekitar pondok pesantren dan daerah sekitar.
Pondok pesantren itu mempunyai program unggulan berupa tahfidz Al Quran dan program Dual Bahasa.
Suasana pondok pesantren sangat jauh dari hiruk pikuk keramaian karena letaknya yang relatif jauh dari pusat desa.
Lokasi pondok pesantren yang berada di atas perbukitan menyebabkan para santri dan pengasuh kesulitan air bersih. Mereka terkadang harus turun ke perkampungan di bawah untuk mencari air.
Baca juga: ACT Jatim distribusikan air bersih di musim kemarau
Berita Terkait
Bulog Natuna datangkan 100 ton beras cukupi kebutuhan jelang Lebaran
Selasa, 9 April 2024 15:49 Wib
Pemprov Kepri pastikan bahan pokok tersedia hingga Idul Fitri 1445 Hijriah
Selasa, 2 April 2024 14:24 Wib
BPS: Inflasi beras pada Maret 2024 sebesar 2,06 persen
Senin, 1 April 2024 13:04 Wib
Presiden upayakan bantuan beras lanjut hingga akhir tahun
Rabu, 27 Maret 2024 18:44 Wib
Bulog pastikan pasokan beras di Natuna aman hingga Idul Fitri
Selasa, 19 Maret 2024 15:57 Wib
Bulog Tanjungpinang tambah stok beras sebanyak 2.000 ton jelang Idul Fitri
Senin, 18 Maret 2024 14:46 Wib
Bulog Tanjungpinang jual 1,8 ton beras SPHP di pasar murah Ramadhan Kepri Fair
Minggu, 17 Maret 2024 8:57 Wib
Tiga pelajar di Kudus meninggal akibat tenggelam di area banjir
Jumat, 15 Maret 2024 13:45 Wib
Komentar