Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyerap dana Rp22 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dengan total penawaran masuk Rp72,78 triliun.
Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Jakarta, Selasa, menyatakan lelang ini sedikit melebihi target indikatif yang ditetapkan Rp20 triliun.
Untuk seri SPN03201029, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,28 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,48286 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 1 Juli 2021 ini mencapai Rp0,8 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 3,43 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 3,5 persen.
Untuk seri SPN12210429, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,7444 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 29 April 2021 ini mencapai Rp3,44 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 3,7 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 4 persen.
Untuk seri FR0081, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp7,22 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,944 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juni 2025 ini mencapai Rp17,47 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 6,5 persen ini mencapai 5,93 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,1 persen.
Untuk seri FR0082, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp4,75 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,81 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 September 2030 ini mencapai Rp21,35 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,0 persen ini mencapai 6,79 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,95 persen.
Untuk seri FR0080, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp3,45 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,28099 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juni 2035 ini mencapai Rp10,28 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,5 persen ini mencapai 7,26 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,43 persen.
Untuk seri FR0083, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2,6 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,40073 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 April 2040 ini mencapai Rp8,09 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,5 persen ini mencapai 7,38 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,5 persen.
Untuk seri FR0076, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2,7 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,45291 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2048 ini mencapai Rp11,32 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,375 persen ini mencapai 7,42 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,6 persen.
Sebelumnya, dalam lelang tujuh seri SUN pada Selasa (14/7), pemerintah juga menyerap dana sebesar Rp22 triliun dari penawaran masuk mencapai Rp61,16 triliun.
Berita Terkait
Kemlu RI: 6 ABK WNI yang tenggelam di Jepang pasti egera dipulangkan
Kamis, 28 Maret 2024 10:10 Wib
Airlangga: Anggaran makan siang gratis berkisar Rp15 ribu
Senin, 26 Februari 2024 15:37 Wib
Pemkot Tanjungpinang terima dana APBN Rp140 miliar untuk perbaiki jalan
Jumat, 9 Februari 2024 11:15 Wib
Anies-Muhaimin prioritaskan 5 persen APBN untuk kaum muda
Senin, 29 Januari 2024 6:27 Wib
Bupati Natuna ajak masyarakat untuk jaga kondusifitas jelang Pemilu 2024
Senin, 15 Januari 2024 15:24 Wib
Gubernur Ansar: Jalan baru menuju kelenteng Senggarang perkuat daya tarik wisata
Minggu, 31 Desember 2023 8:05 Wib
Kemenkeu serahkan DIPA Kepri 2024 senilai Rp17,14 triliun
Rabu, 13 Desember 2023 8:48 Wib
Pemkab Natuna dapat dana APBN Rp800 miliar
Jumat, 27 Oktober 2023 8:20 Wib
Komentar