Tanjungpinang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, membagikan seragam gratis untuk anak-anak yang bersekolah Taman Kanak-Kanak Negeri, serta siswa SD dan SMP negeri dan swasta.
Bupati Bintan Apri Sujadi, di Bintan, Kamis, mengatakan pembagian seragam sekolah gratis sudah empat tahun berturut-turut diberikan kepada anak TK negeri, serta pelajar SDN dan SMP negeri dan swasta.
Seragam gratis diberikan untuk meringankan beban keluarga, terutama saat tahun ajaran baru sehingga tidak ada alasan lagi anak-anak dan remaja di usia sekolah yang tidak sekolah karena alasan orang tua tidak mampu.
"Bantuan tersebut diberikan untuk meningkatkan sumber daya manusia di Bintan," katanya.
Apri mengatakan bantuan itu sebagai komitmen pemerintah daerah yang dituangkan dalam visi kepala daerah. Pendidikan sebagai bagian terpenting dalam kehidupan masyarakat sehingga harus mendapat dukungan penuh pemerintah.
"Mustahil SDM di Bintan akan meningkat jika tidak didukung oleh sarana dan prasarana. Karena itu, kami fokus membangun daerah dengan mendorong mutu pendidikan, sekaligus memberi dukungan kepada anak didik," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Bintan Tamsir mengatakan Bintan merupakan daerah di Kepri yang pertama kali memberi bantuan seragam sekolah gratis. Kebijakan populis ini pula diikuti oleh Pemkot Tanjungpinang dan Batam.
"Gagasan Pak Apri mendapatkan respons positif dari pihak sekolah dan masyarakat," katanya.
Ia mengemukakan bantuan yang diberikan kepada anak TK, serta siswa SD dan SMP tidak hanya seragam sekolah, melainkan juga perlengkapan sekolah seperti tas, alat tulis dan sepatu.
Seragam sekolah dan perlengkapan sekolah pada tahun ini akan diserahkan mulai Oktober. Sekitar 8000 siswa akan mendapatkan seragam sekolah dan perlengkapan sekolah.
"Seragam sekolah yang diberikan tidak hanya satu jenis, melainkan sampai lima jenis yakni seragam merah putih, Batik Padi Mas khas Bintan, seragam pramuka dan perlengkapan pramuka, seragam olah raga dan baju kurung," katanya.
Tamsir mengemukakan siswa dan orang tuanya merasa senang mendapatkan bantuan tersebut. Bantuan ini meningkatkan motivasi siswa untuk bersekolah, dan mengejar prestasi.
Bantuan itu pula mampu meredusir pemikiran orang tua, terutama yang tinggal di pesisir bahwa sekolah tidak penting. Pemikiran orang tua agar anak-anaknya yang masi di usia sekolah untuk menjadi nelayan pun berlahan-lahan berubah sehingga Bintan dapat menyelesaikan wajib belajar sembilan tahun.
"Sekarang hampir 100 persen seluruh penduduk dengan usia sekolah, bersekolah. Sekarang kami fokus membangun infrastruktur, sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk meningkatkan fasilitas sekolah," ucapnya.
Berita Terkait
Tim gabungan patroli cegah kebakaran hutan di Bintan
Rabu, 8 Mei 2024 7:31 Wib
Pemkab Natuna bangun tribun mini di lapangan bola Sri Serindit
Selasa, 7 Mei 2024 17:59 Wib
Pemkab Natuna ikutkan 41 peserta pada MTQ Kepri
Senin, 6 Mei 2024 18:45 Wib
Disdik Kepri imbau siswa untuk tidak coret seragam usai kelulusan
Senin, 6 Mei 2024 16:59 Wib
Pemkab Natuna kerja sama dengan RSJ Pekanbaru tangani ODGJ kelas berat
Senin, 6 Mei 2024 13:26 Wib
Gunung Semeru kembali erupsi dan disertai letusan abu vulkanik
Senin, 6 Mei 2024 11:33 Wib
Polres Bintan pastikan kasus pemalsuan surat tanah berlanjut
Minggu, 5 Mei 2024 19:38 Wib
Sekolah TK dibuka di Jalur Gaza di tengah serangan mematikan Israel
Minggu, 5 Mei 2024 12:30 Wib
Komentar