Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam Kepulauan Riau optimistis industri pariwisata akan kembali bangkit dari pandemi COVID-19 pada awal 2021, seiring dengan penerapan protokol kesehatan pada destinasi pariwisata dan sarana penunjang.
"Kami optimistis Januari 2021 menjadi masa kebangkitan pariwisata Batam," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata di Batam, Kamis.
Ia menyatakan, sejak beberapa waktu yang lalu, sejumlah destinasi wisata dan usaha kepariwisataan di Batam sudah beroperasi dengan menerapkan protokol kesehatan.
Pemerintah terus membimbing dan mengevaluasi penerapan protokol kesehatan di destinasi wisata, hotel, restoran dan lainnya. Bahkan pemerintah memberikan sertifikat kepada usaha yang dinilai telah menerapkan protokol kesehatan dengan baik.
Usaha-usaha itu diyakini mampu meningkatkan kepercayaan pelancong untuk mengunjungi Batam. Karena di masa pandemi, pelancong mengutamakan keselamatan dan keamanan berwisata agar terhindar dari paparan Virus Corona.
Ardi mengatakan, terdapat tiga tahap penanganan COVID-19, yaitu tanggap darurat, pemulihan, dan normalisasi.
Dalam tahap tanggap darurat, pemerintah fokus mengalokasikan anggaran untuk memberikan bahan pokok kepada masyarakat yang mengalami dampak sosial. Pada masa itu juga, pemerintah memberikan kelonggaran pajak bagi pelaku pariwisata.
"Masa ini sudah berlalu, dan Alhamdulilah pemerintah tidak lepas tangan dalam menangani COVID-19 di Batam," ujar dia.
Kemudian, di masa pemulihan, pemerintah mulai membuka sejumlah usaha di sektor pariwisata seperti hotel, restoran, tempat hiburan, dan sebagainya.
"Di masa ini pula, Disbudpar Batam membentuk 14 protokol yang harus diterapkan di sektor pariwisata. Masing-masing punya cara dan prosedur bagaimana beraktivitas di masing-masing tempat," kata dia.
Kemudian, pada masa normalisasi, pihaknya menargetkan dimulai pada awal 2021 seiring masa kebangkitan pariwisata Batam.
Ia mengajak semua pelaku usaha di sektor pariwisata untuk memperketat protokol kesehatan demi memutus rantai penyebaran COVID-19.
Usaha pariwisata seperti hotel, restoran, dan sebagainya, diminta melengkapi fasilitas pendukung protokol kesehatan.
Komentar