Imlek di Kota Tua Penagi tahun ini dipastikan sepi

id Natuna, kelenteng penagi, ranai, imlek, kota tua penagi, sejarah penagi, kelenteng pu tek chi, agama budha

Imlek di Kota Tua Penagi tahun ini dipastikan sepi

Terlihat anak - anak warga Kampung Tua Penagi bermain di Kelenteng Pu Tek Chi sambil menunggu azan Asar untuk melakukan sholat di Surau Al Mukarramah, Penagi, Ranai, Natuna, Rabu (10/2). (Antara Kepri/Cherman)

Natuna (ANTARA) - Tio Sing Tong (73) pengurus kelenteng Pu Tek Chi Kota Tua Penagi, Natuna, memastikan perayaan Imlek 2572 tahun 2021 tidak diadakan kegiatan apapun selain ibadah di kelenteng oleh para jemaahnya.

"Kita mengikuti himbauan pemerintah untuk tidak melaksanakan kegiatan besar, atau mengumpulkan banyak orang, menghindari banyak kerumunan," kata Tio Sing Tong di Penagi, Rabu.

Pria yang mengaku sudah bertugas selama 4 tahun tersebut, yang menggantikan pendahulunya Ali itu mengatakan, perayaan Imlek tahun ini, terasa hampa dan tidak ada semarak Imlek sama sekali.

"Biasanya seperti hari ini, dua hari sebelum Imlek kita sudah banyak yang pasang lampion, gotong royong bersama warga muslim, disini kita sama-sama hias Kota Tua Penagi, kali ini ya, beginilah," ujar Tio Sing Tong.

Biasanya, kata Tio Sing Tong, Penagi adalah pusat perayaan Imlek di Natuna. Tidak hanya itu, berbagai kegiatan juga dilakukan, seperti pertunjukan barongsai, malam hiburan, pesta rakyat dan tentunya saling mengunjungi satu sama lain sesama warga setempat.

Kelenteng Pu Tek Chi memang dikenal sejak lama menjadi pusat ibadah warga Tionghua di Ranai, Natuna.

"Berdirinya kelenteng ini tidak tahu pasti, dari nenek - nenek kita juga tidak cerita, tetapi ada juga yang mengatakan sejak tahun 1943 tapi itu sepertinya dibangun baru setelah kota ini jadi sasaran pengeboman Jepang, pastinya ratusan tahunlah," jelasnya perihal umur kelenteng.

Saat ini aktifitas kelenteng tetap berjalan sebagaimana mestinya hanya untuk ibadah rutin, jelasnya lagi.

"Ramai pada hari tertentu, seperti satu hari bulan dan lima belas hari bulan saja", kata Tio Sing Tong.

Hal menarik juga dapat dilihat pada pusat ibadah kampung tua Penagi tersebut, kelenteng berdampingan dengan surau, ternyata terdapat pula tempat ibadah agama Budha.

"Menariknya, tidak banyak yang tahu bahwa kelenteng Pu Tek Chi selain agama Konghucu, digunakan juga untuk agama Budha, disamping juga terdapat Surau Al - Mukarrahmah," kata Tio Sing Tong.

Pada tahun ini otomatis rutinitas dan rasa persaudaraan antar umat juga tidak dapat terlihat disebabkan pandemi COVID -19.

"Sejak dulu kita tidak pernah ada perselisihan, penuh dengan rasa kekeluargaan dan mudah-mudah ini tetap menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia," tutup Tio Sing Tong.


Pewarta :
Editor: Nurjali
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE