Tanjungpinang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau mulai menyosialisasikan kepada masyarakat tentang tips untuk mencegah penularan hepatitis akut yang saat ini menjadi isu global.
Kepala Dinkes Kepri Muhamad Bisri di Tanjungpinang, Sabtu, mengatakan tips untuk mencegah penularan hepatitis akut berhubungan dengan aktivitas masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Tips tersebut terkait dengan pola penularan virus hepatitis, yakni melalui saluran pencernaan dan saluran pernapasan.
"Ada sembilan cara yang sebaiknya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar tidak tertular penyakit menular itu," katanya.
Bisri mengemukakan lima tips agar virus tidak masuk melalui saluran pencernaan, yakni rutin cuci tangan dengan sabun, pastikan makanan dalam kondisi matang dan bersih, tidak bergantian alat makan dengan orang lain, hindari kontak dengan orang sakit, serta menjaga kebersihan rumah dan lingkungan.
Sebanyak empat tips lainnya agar virus tidak masuk melalui saluran penapasan, yakni kurangi mobilitas, gunakan masker saat bepergian, jaga jarak dengan orang lain, dan hindari keramaian.
"Upaya pencegahan tidak tertular virus hepatitis itu mirip dengan perilaku agar tidak tertular COVID-19," ujarnya.
Ia menuturkan sosialisasi pencegahan virus hepatitis akut juga dilakukan Kementerian Kesehatan sejak beberapa hari lalu.
Selain pencegahan, Kemenkes menyosialisasikan upaya penting dalam penanganan hepatitis, yakni waspadai gejala awal, jangan panik, jangan menunggu gejala lanjutan, dan bawa ke rumah sakit jika terjadi penurunan kesadaran.
Orang yang tertular virus itu memiliki gejala awal, seperti diare, mual, muntah, sakit perut, dan demam ringan, sedangkan gejala lanjutan yang lebih berat, seperti warna kulit dan mata menguning.
"Segera bawa pasien ke rumah sakit terdekat jika sudah muncul gejala awal untuk mendapatkan pertolongan," kata dia.
Kepala Dinkes Kepri Muhamad Bisri di Tanjungpinang, Sabtu, mengatakan tips untuk mencegah penularan hepatitis akut berhubungan dengan aktivitas masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Tips tersebut terkait dengan pola penularan virus hepatitis, yakni melalui saluran pencernaan dan saluran pernapasan.
"Ada sembilan cara yang sebaiknya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar tidak tertular penyakit menular itu," katanya.
Bisri mengemukakan lima tips agar virus tidak masuk melalui saluran pencernaan, yakni rutin cuci tangan dengan sabun, pastikan makanan dalam kondisi matang dan bersih, tidak bergantian alat makan dengan orang lain, hindari kontak dengan orang sakit, serta menjaga kebersihan rumah dan lingkungan.
Sebanyak empat tips lainnya agar virus tidak masuk melalui saluran penapasan, yakni kurangi mobilitas, gunakan masker saat bepergian, jaga jarak dengan orang lain, dan hindari keramaian.
"Upaya pencegahan tidak tertular virus hepatitis itu mirip dengan perilaku agar tidak tertular COVID-19," ujarnya.
Ia menuturkan sosialisasi pencegahan virus hepatitis akut juga dilakukan Kementerian Kesehatan sejak beberapa hari lalu.
Selain pencegahan, Kemenkes menyosialisasikan upaya penting dalam penanganan hepatitis, yakni waspadai gejala awal, jangan panik, jangan menunggu gejala lanjutan, dan bawa ke rumah sakit jika terjadi penurunan kesadaran.
Orang yang tertular virus itu memiliki gejala awal, seperti diare, mual, muntah, sakit perut, dan demam ringan, sedangkan gejala lanjutan yang lebih berat, seperti warna kulit dan mata menguning.
"Segera bawa pasien ke rumah sakit terdekat jika sudah muncul gejala awal untuk mendapatkan pertolongan," kata dia.