Batam (ANTARA) - Bank Riau Kepri menyatakan akan bertanggung jawab atas hilangnya uang sejumlah Sanasabah di Batam Kepulauan Riau (Kepri) akibat dugaan pencurian data menggunakan alat khusus, atau skimming.

"Saat ini bank dalam proses pendataan nasabah dan bank menjamin simpanan seluruh nasabah tetap aman, dan seluruh nasabah tidak perlu panik atau khawatir mengingat bank bertanggung jawab atas seluruh kerugian nasabah yang terbukti menjadi korban skimming," Edi Wardana, Pemimpin Kantor Pusat Bank Riau Kepri dalam surat resmi yang diterima di Batam, Selasa.  

PT Bank Riau Kepri menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh nasabah atas ketidaknyamanan dalam bertransaksi keuangan akibat adanya skimming pada mesin ATM Bank Riau Kepri. 

Di dalam surat pernyataan tersebut, pihak bank mengaku telah menjalankan langkah cepat dengan menunjuk tim dari kantor pusat untuk melakukan investigasi dan identifikasi terhadap kasus nasabah yang diduga terkena skimming mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Kota Batam.

Baca juga:
Pemkot Batam siapkan 168 event pada 2022
1.700 orang tinggalkan Batam gunakan kapal Pelni

Saat ini Bank Riau Kepri sedang mengupayakan pendataan nasabah, serta bank menjamin seluruh nasabah tetap aman.

Pihaknya juga mengimbau agar nasabah tidak perlu panik, mengingat bank akan bertanggung jawab atas seluruh kerugian nasabah yang terbukti menjadi korban skimming.

"Selanjutnya bagi nasabah yang merasa dirugikan, diharapkan membuat laporan ke Kantor Bank Riau Kepri terdekat untuk dilakukan proses lebih lanjut sesuai ketentuan," ujar Edi.

Untuk antisipasi terjadinya aksi skimming, Bank Riau Kepri mengharapkan nasabah senantiasa mengganti PIN kartu ATM secara berkala.

“Jaga juga kerahasiaan data nasabah seperti nomor kartu, nomor CVV kartu kredit/debit, dan nomor OTP (One Time Password) dan data nasabah lainnya kepada pihak manapun termasuk petugas yang mengatasnamakan pihak Bank Riau Kepri,” katanya.

Agar terhindar dari pencurian data, nasabah juga diimbau selalu berhati-hati ketika hendak bertransaksi di mesin ATM.

“Saat memencet PIN di mesin ATM, diimbau untuk menutup tombol angka dengan tangan, selalu memeriksa terlebih dahulu mesin ATM yang akan digunakan, serta jika ditemukan hal-hal mencurigakan dapat melaporkan langsung ke 'call center' Bank Riau Kepri 1500470,” ujarnya pula.

Sementara itu dikonfirmasi sebelumnya salah seorang nasabah, Jali (nama disamarkan) mengaku telah kehilangan uang senilai Rp12 juta dalam dua hari. Padahal, dia sama sekali belum mengambil uang tersebut dari ATM.

"Saya baru tahu hari ini setelah dikasih tahu teman kabarnya banyak yang kehilangan uang di Bank Riau Kepri. Semua transaksi itu bukan saya yang lakukan, terakhir kali saya tarik uang tanggal 5 Mei di ATM Plaza HBC Sekupang," kata Jali.

Saat ini, ia sedang mengurus kasus kehilangan uang langsung ke Kantor Bank Riau Kepri, bersama dengan beberapa nasabah lain. Pihak bank juga telah menjelaskan bahwa uang tersebut diusahakan akan kembali ke tangan nasabah, dan paling lama akan diurus dalam 21 hari.

"Kami tidak lapor polisi, karena langsung pihak bank yang menangani. Katanya insya Allah dananya akan kembali, yang penting kalau nasabah merasa kekurangan uang di rekening, segera lapor ke bank," ujar Jali pula.

Baca juga:
Bandara Serasan jadi gerbang investasi asing di Natuna
Selama cuti lebaran tidak terjadi lonjakan kasus COVID-19 di Kepri


Pewarta : Ilham Yude Pratama
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024