Batam (ANTARA) - Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Polda Kepri) kembali menggelar perlombaan sampan ketinting untuk yang ketiga kalinya, dalam rangkaian menyambut HUT Ke-79 Bhayangkara di Pelabuhan Tanjungpinang, sekaligus upaya melestarikan budaya masyarakat Melayu.
“Kegiatan perlombaan ini yang ketiga kali dalam perayaan Hari Bhayangkara tingkat Polda Kepri, harapan kami semakin tahun menjadi kebiasaan atau menjadi kegiatan rutin, sehingga olahraga ini diperlombakan,” kata Wakapolda Kepri Brigjen Pol. Anom Wibowo usai pembukaan Lomba Perahu Ketinting HUT Ke-79 Bhayangkara di Pelabuhan Tanjung Riau, Kota Batam, Kepri, Sabtu.
Jenderal polisi bintang satu itu menjelaskan perlombaan perahu ini terbagi dalam dua kategori, yakni dayung sampan diikuti 18 peserta, lomba sampan Ketinting diikuti 16 peserta. Setiap tahun, antusias masyarakat mengikuti perlombaan terus meningkat.
Lomba ini, kata dia, tidak hanya diikuti oleh kalangan pemuda, tetapi juga pria dewasa dan ibu-ibu rumah tangga.
“Tadi ada kategori perlombaan ibu-ibu dan bapak untuk dayung sampan,” katanya.
Perwira tinggi Polri itu menyebut selain upaya pelestarian, perlombaan ini juga untuk mencari kader-kader olahragawan di bidang olahraga air, yakni dayung sampan dan sampan ketinting dari wilayah Kepri.
Perlombaan ini di bawah pembinaan dan inisiator dari Polairud Polda Kepri melalui Bintara pembina masyarakat pesisir.
“Tujuan perlombaan selain mencari kader-kader atau olahragawan ketinting seperti ini juga pembinaan Kamtibmas. Mereka dijaring sebagai jaringan informasi bagi kepolisian khususnya di jajaran Polair,” kata Anom.
Menurut mantan Direktur Kerja Sama Keimigrasian itu, masyarakat wilayah pesisir perlu dirangkul sebagai sumber informasi dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
“Jadi mereka juga perlu sarana komunikasi yang perlu dirangkul kepolisian dalam rangka sumber informasi apabila ada hal yang tidak diinginkan di masyarakat, baik itu pencurian ikan, ataupun penyelundupan narkoba, dan sebagainya,” kata Anom.
Dia berharap keterlibatan masyarakat dalam perlombaan HUT Ke-79 Bhayangkara ini, dapat menjadi agen-agen kepolisian di lapangan dalam menciptakan kamtibmas di Kepri umumnya, Kota Batam khususnya.
Selain itu, kata dia, pelestarian lomba sampan ketinting ini juga jadi agenda daerah yang dapat mendorong sektor pariwisata di Kepri maupun di Kota Batam.
“Harapannya semakin tahun jadi kebiasaan atau jadi kegiatan rutin sehingga olahraga ini bisa diperlombakan, selain untuk menginspirasi masyarakat dan meningkatkan pariwisata juga,” ujarnya.
Anom juga memastikan perlombaan olahraga air ini memperhatikan standar keselamatan di mana petugas penyelamatan juga disiagakan oleh Polairud Polda Kepri.
Lomba sampan ketinting dan dayung sampan di Pelabuhan Tanjung Riau disambut antusias warga yang sudah datang dari pagi untuk mengikuti perlombaan maupun menonton.
Lokasi Pelabuhan Tanjung Riau juga menjadi destinasi wisata, selain tempat sandar kapal-kapal antar pulau di Kota Batam, juga lokasi wisata kuliner, serta dari jauh pemandangan juga terlihat siluet Kota Singapura.
Lomba sampan ketinting kerap diperlombakan setiap peringatan HUT RI, salah satunya di Pulau Belakangpadang, selain diikuti oleh warga Kepri, bahkan warga melayu dari Malaysia dan Singapura turut hadir menyemarakkan.
Sampan ketinting sendiri adalah perahu yang menggunakan motor luar dengan poros panjang yang dapat dibenamkan atau diangkat ke permukaan. Dalam perlombaan ini peserta adu kecepatan untuk menyelesaikan putaran, siapa yang tercepat menyelesaikan dialah juaranya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polda Kepri lestarikan lomba sampan Ketinting sambut Hari Bhayangkara
Komentar