Tanjungpinang (ANTARA) - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mencatat produksi telur ayam di daerah itu hingga akhir Agustus 2022 mengalami surplus.
"Jumlah produksi telur yang ada sekarang sekitar 3.155 butir, sementara kebutuhan sekitar 2.553 butir. Jadi, stok telur masih aman dan terpenuhi," kata Kepala Disperdagin Tanjungpinang Riany di Tanjungpinang, Senin.
Ia menyebut Tanjungpinang menjadi salah satu daerah produsen telur, makanya produksi telur bisa surplus. Bahkan sebagian hasil produksi telur di "Kota Gurindam" itu dikirim ke Kabupaten Bintan.
Menurut dia, harga telur di Tanjungpinang dalam tiga bulan terakhir masih berfluktuasi, di mana pada Juni seharga 1.900 per butir, naik menjadi 1.950 per butir pada Juli, namun kembali turun menjadi 1.850 per butir pada Agustus.
"Dibanding bulan lalu, harga telur turun sekitar Rp100 per butir," ujar Riany.
Dia melanjutkan kendati produksi telur di Tanjungpinang surplus, harga pakan ternak tetap stabil.
Kondisi tingginya harga pakan saat ini, menjadi salah faktor utama kenaikan harga telur sejak awal tahun 2022. Persoalan ini tak hanya terjadi di Tanjungpinang, melainkan secara nasional.
"Begitu keterangan dari pengusaha telur di Tanjungpinang dan Bintan," ujarnya.
Harga sembako secara umum di Tanjungpinang relatif stabil. Dari data Disperdagin hingga 26 Agustus 2022, harga minyak goreng per kilogram Rp14.500 sampai Rp21 ribu, minyak goreng curah per kilogram Rp14 ribu, gula pasir per kilogram Rp13.500, daging sapi per kilogram Rp160 ribu, daging sapi beku per kilogram Rp80, daging ayam per kilogram Rp38 ribu sampai Rp40 ribu, dan daging ayam beku per kilogram Rp35 ribu sampai Rp37 ribu.
Selain itu, bawang merah per kilogram Rp38 ribu, bawang putih per kilogram Rp20 ribu, cabai merah per kilogram Rp76 ribu sampai Rp78 ribu, cabai hijau Rp55 ribu sampai Rp60 ribu.
Untuk harga kentang per kilogram Rp14 ribu sampai Rp15 ribu, kol per kilogram Rp8 ribu sampai Rp9 ribu, wortel dan tomat per kilogram di kisaran Rp14 ribu.
"Jumlah produksi telur yang ada sekarang sekitar 3.155 butir, sementara kebutuhan sekitar 2.553 butir. Jadi, stok telur masih aman dan terpenuhi," kata Kepala Disperdagin Tanjungpinang Riany di Tanjungpinang, Senin.
Ia menyebut Tanjungpinang menjadi salah satu daerah produsen telur, makanya produksi telur bisa surplus. Bahkan sebagian hasil produksi telur di "Kota Gurindam" itu dikirim ke Kabupaten Bintan.
Menurut dia, harga telur di Tanjungpinang dalam tiga bulan terakhir masih berfluktuasi, di mana pada Juni seharga 1.900 per butir, naik menjadi 1.950 per butir pada Juli, namun kembali turun menjadi 1.850 per butir pada Agustus.
"Dibanding bulan lalu, harga telur turun sekitar Rp100 per butir," ujar Riany.
Dia melanjutkan kendati produksi telur di Tanjungpinang surplus, harga pakan ternak tetap stabil.
Kondisi tingginya harga pakan saat ini, menjadi salah faktor utama kenaikan harga telur sejak awal tahun 2022. Persoalan ini tak hanya terjadi di Tanjungpinang, melainkan secara nasional.
"Begitu keterangan dari pengusaha telur di Tanjungpinang dan Bintan," ujarnya.
Harga sembako secara umum di Tanjungpinang relatif stabil. Dari data Disperdagin hingga 26 Agustus 2022, harga minyak goreng per kilogram Rp14.500 sampai Rp21 ribu, minyak goreng curah per kilogram Rp14 ribu, gula pasir per kilogram Rp13.500, daging sapi per kilogram Rp160 ribu, daging sapi beku per kilogram Rp80, daging ayam per kilogram Rp38 ribu sampai Rp40 ribu, dan daging ayam beku per kilogram Rp35 ribu sampai Rp37 ribu.
Selain itu, bawang merah per kilogram Rp38 ribu, bawang putih per kilogram Rp20 ribu, cabai merah per kilogram Rp76 ribu sampai Rp78 ribu, cabai hijau Rp55 ribu sampai Rp60 ribu.
Untuk harga kentang per kilogram Rp14 ribu sampai Rp15 ribu, kol per kilogram Rp8 ribu sampai Rp9 ribu, wortel dan tomat per kilogram di kisaran Rp14 ribu.