Batam (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam mendorong program pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dan sesuai dengan kebutuhan dunia industri.
“Peningkatan SDM industri untuk di wilayah Batam dan Provinsi Kepri ini, kiranya menjadi penting dan menjadi kunci keberhasilan dan kesuksesan daerah kita di masa depan. Terlebih lagi, letak strategis dari Batam yang berdekatan langsung dengan negara-negara Asia, seperti Singapura, Malaysia, hingga Vietnam, yang sangat menguntungkan," ujar Ketua DPRD Kota Batam Nuryanto di Batam Kepulauan Riau, Senin.
Hal itu, kata dia, karena Batam mengalami kekurangan tenaga las atau welder yang sesuai dengan kebutuhan industri galangan kapal. Sedangkan pemesanan kapal ke perusahaan galangan kapal pada awal tahun 2023 meningkat.
Baca juga:
Pemkot Batam ajak masyarakat hidup sehat melalui senam sehat
Pemkot Batam berupaya tingkatkan sektor jasa dan pariwisata
Karena itu, lanjutnya, program pengembangan SDM harus sejalan dengan program prioritas pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas SDM yang berdaya saing agar dapat berkontribusi mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional.
"Pelatihan khusus di kawasan industri ini saya pandang sangat perlu dan penting. Kalau pun ada, peningkatan dari pelatihan ketrampilan ditingkatkan lagi. Sehingga di masa mendatang, sejumlah perusahaan-perusahaan Industri yang ada di Batam tidak perlu lagi mendatangkan pekerja dari luar daerah maupun luar negeri," kata dia.
Sebelumnya Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Kepri, Ali Ulai, mengatakan, sejumlah perusahaan galangan kapal mengalami kekurangan tenaga welder atau las. Kondisi ini dikuatirkan menghambat proses pengerjaan pesanan kapal baru.
Baca juga:
BP Batam dukung pengembangan investasi pusat data KEK Nongsa Digital Park
Pemkot Batam studi banding pengembangan ekonomi di Denpasar Bali
“Persoalan masih sama. Kita kekurangan tukang las. Galangan butuh banyak tukang las tapi sekarang susah dapat tukang las (yang sesuai),” kata Ali.
Untuk orderan pembuatan ataupun perbaikan kapal diakuinya cukup banyak saat ini. Hampir setiap galangan menerima pesanan pembuatan kapal. Namun karena kekurangan tenaga las sehingga pelaku industri galangan kapal agak pesimis untuk bisa mengakomodir semua pesanan tersebut.
“Kita sudah duduk dengan pihak pemerintah, cuman masih menunggu solusi untuk masalah ini. Kita masih menunggu supaya ada terobosan untuk memenuhi kuota tenaga las di Batam dan Kepri ini,” katanya.
Baca juga:
Waspadai gelombang lebih dari enam meter di Laut Natuna
Wahyu Wahyudin minta Pemprov Kepri serius perjuangkan TPP PNS 2023
UPTD Damkar Bintan Timur tangani kebakaran lahan dua hektare
UPTD Damkar Bintan Timur evakuasi ular kobra masuk sumur warga