Medan (ANTARA) - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi berkomitmen untuk memberantas aksi begal yang meresahkan masyarakat di daerah setempat dengan menurunkan Satpol-PP yang dilengkapi dengan "double stick".
"Sebagaimana yang sudah saya instruksikan beberapa hari yang lalu, seluruh personel Satpol PP Pemprov Sumut telah kita kerahkan ke beberapa titik di Kota Medan, Binjai dan sekitarnya untuk melaksanakan penindakan langsung dan deteksi dini terhadap kelompok-kelompok begal dan geng motor dalam rangka mewujudkan ketertiban dan keamanan di masyarakat," kata Edy Rahmayadi, di Medan, Senin.
Edy Rahmayadi menyebut anggota Satpol-PP telah dikerahkan untuk melakukan patroli di sejumlah ruas jalan Kota Medan dan sekitarnya. Para anggota Satpol PP itu berkoordinasi dengan dengan TNI/Polri.
"Melalui patroli tersebut, tim akhirnya berhasil melakukan pengamanan terhadap dua orang diduga hendak melakukan pencurian besi di Jl. Binjai Km 12 dengan barang bukti satu buah kapak, satu buah pisau dan satu buah palu. Setelah itu, tepatnya di Jl. Megawati, tim melakukan pengejaran rombongan geng motor dan berhasil menangkap empat orang diduga anggota geng motor tersebut yang rata-rata masih berstatus pelajar," kata Edy Rahmayadi.
Baca juga: Kodam I Bukit Barisan membentuk tim berantas begal di Medan
Ia menambahkan tim patroli tersebut juga berhasil mengamankan beberapa barang bukti seperti, panah, golok, gergaji dan sudah diserahkan ke pihak kepolisian setempat.
"Kerja bagus untuk tim Satpol PP Pemprov, tetap lakukan patroli di lapangan, kita lawan geng motor di Sumut ini," sebutnya.
Kodam I Bukit Barisan membentuk tim khusus untuk memberantas aksi begal yang kerap meresahkan masyarakat Sumut itu.
"Oh iya, kami bentuk tim khusus untuk back up Polri atas permintaan Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah)," ujar Kepala Penerangan Kodam I Bukit Barisan (Kapendam I/BB) Kolonel Inf Rico J Siagian.
Baca juga: Polrestabes Medan tembak mati pelaku begal
Ia mengatakan aksi pelaku begal di Medan telah membuat resah masyarakat apalagi persoalan sampai merenggut nyawa kerap muncul dan viral di media sosial.
"Tim intelijen Kodam telah disebarkan untuk menjalankan misi tersebut, melalui Denintel Kodam I/BB telah siap untuk melakukan penindakan tegas terhadap para pelaku begal," kata Rico.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Kota Medan Robi Barus mendukung pihak kepolisian memberi tindakan tegas terhadap pelaku begal sadis, karena sudah sangat meresahkan masyarakat.
"Saya pikir situasi keamanan di Kota Medan saat ini sudah mendesak akibat masyarakat dihantui rasa takut keluar rumah. Tentu harus ada tindakan tegas bagi para pelaku begal," ucap Robi di Medan, Jumat (14/7).
Legislator ini menyatakan sudah berapa nyawa yang melayang karena perbuatan pelaku tindak kekerasan dan kriminal jalanan, terutama aksi begal sadis di Kota Medan dan sekitarnya.
Baca juga: Tersangka begal payudara di Tapanuli Utara terancam hukuman sembilan tahun
Tercatat seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) bernama Insanul Anshori Hasibuan tewas menjadi korban pembacokan oleh komplotan begal di Medan, Rabu (14/6) dini hari.
Aparat kepolisian, baik pihak Polrestabes Medan maupun Polres Pelabuhan Belawan diminta tidak ragu memberikan sanksi ketika melakukan patroli di wilayah yang rawan terjadi aksi begal.
"Sedangkan ditembak saja pelaku begal ini belum tentu berhenti beraksi. Apalagi kalau polisi tidak tegas, tentu begal ini merajalela. Tentu harus ada tindakan tegas dan terukur," ungkapnya.
Kepada semua pihak terkait maupun elemen masyarakat tidak perlu mempersoalkan upaya Pemkot Medan yang ingin menciptakan rasa aman dan nyaman di wilayah Ibukota Provinsi Sumatera Utara ini.
"Kita apresiasi teman-teman kepolisian yang sudah bertindak tegas kepada pelaku begal. Kita harap ke depan pihak kepolisian lebih masif lagi melakukan tindakan preventif melakukan patroli pada kawasan rawan begal," ungkap Robi.
Baca juga: Kapolresta Tanjungpinang: Kasus begal viral di media sosial hoaks
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gubernur turunkan Satpol-PP berantas begal di Sumut
"Sebagaimana yang sudah saya instruksikan beberapa hari yang lalu, seluruh personel Satpol PP Pemprov Sumut telah kita kerahkan ke beberapa titik di Kota Medan, Binjai dan sekitarnya untuk melaksanakan penindakan langsung dan deteksi dini terhadap kelompok-kelompok begal dan geng motor dalam rangka mewujudkan ketertiban dan keamanan di masyarakat," kata Edy Rahmayadi, di Medan, Senin.
Edy Rahmayadi menyebut anggota Satpol-PP telah dikerahkan untuk melakukan patroli di sejumlah ruas jalan Kota Medan dan sekitarnya. Para anggota Satpol PP itu berkoordinasi dengan dengan TNI/Polri.
"Melalui patroli tersebut, tim akhirnya berhasil melakukan pengamanan terhadap dua orang diduga hendak melakukan pencurian besi di Jl. Binjai Km 12 dengan barang bukti satu buah kapak, satu buah pisau dan satu buah palu. Setelah itu, tepatnya di Jl. Megawati, tim melakukan pengejaran rombongan geng motor dan berhasil menangkap empat orang diduga anggota geng motor tersebut yang rata-rata masih berstatus pelajar," kata Edy Rahmayadi.
Baca juga: Kodam I Bukit Barisan membentuk tim berantas begal di Medan
Ia menambahkan tim patroli tersebut juga berhasil mengamankan beberapa barang bukti seperti, panah, golok, gergaji dan sudah diserahkan ke pihak kepolisian setempat.
"Kerja bagus untuk tim Satpol PP Pemprov, tetap lakukan patroli di lapangan, kita lawan geng motor di Sumut ini," sebutnya.
Kodam I Bukit Barisan membentuk tim khusus untuk memberantas aksi begal yang kerap meresahkan masyarakat Sumut itu.
"Oh iya, kami bentuk tim khusus untuk back up Polri atas permintaan Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah)," ujar Kepala Penerangan Kodam I Bukit Barisan (Kapendam I/BB) Kolonel Inf Rico J Siagian.
Baca juga: Polrestabes Medan tembak mati pelaku begal
Ia mengatakan aksi pelaku begal di Medan telah membuat resah masyarakat apalagi persoalan sampai merenggut nyawa kerap muncul dan viral di media sosial.
"Tim intelijen Kodam telah disebarkan untuk menjalankan misi tersebut, melalui Denintel Kodam I/BB telah siap untuk melakukan penindakan tegas terhadap para pelaku begal," kata Rico.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Kota Medan Robi Barus mendukung pihak kepolisian memberi tindakan tegas terhadap pelaku begal sadis, karena sudah sangat meresahkan masyarakat.
"Saya pikir situasi keamanan di Kota Medan saat ini sudah mendesak akibat masyarakat dihantui rasa takut keluar rumah. Tentu harus ada tindakan tegas bagi para pelaku begal," ucap Robi di Medan, Jumat (14/7).
Legislator ini menyatakan sudah berapa nyawa yang melayang karena perbuatan pelaku tindak kekerasan dan kriminal jalanan, terutama aksi begal sadis di Kota Medan dan sekitarnya.
Baca juga: Tersangka begal payudara di Tapanuli Utara terancam hukuman sembilan tahun
Tercatat seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) bernama Insanul Anshori Hasibuan tewas menjadi korban pembacokan oleh komplotan begal di Medan, Rabu (14/6) dini hari.
Aparat kepolisian, baik pihak Polrestabes Medan maupun Polres Pelabuhan Belawan diminta tidak ragu memberikan sanksi ketika melakukan patroli di wilayah yang rawan terjadi aksi begal.
"Sedangkan ditembak saja pelaku begal ini belum tentu berhenti beraksi. Apalagi kalau polisi tidak tegas, tentu begal ini merajalela. Tentu harus ada tindakan tegas dan terukur," ungkapnya.
Kepada semua pihak terkait maupun elemen masyarakat tidak perlu mempersoalkan upaya Pemkot Medan yang ingin menciptakan rasa aman dan nyaman di wilayah Ibukota Provinsi Sumatera Utara ini.
"Kita apresiasi teman-teman kepolisian yang sudah bertindak tegas kepada pelaku begal. Kita harap ke depan pihak kepolisian lebih masif lagi melakukan tindakan preventif melakukan patroli pada kawasan rawan begal," ungkap Robi.
Baca juga: Kapolresta Tanjungpinang: Kasus begal viral di media sosial hoaks
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gubernur turunkan Satpol-PP berantas begal di Sumut