Batam (ANTARA) - Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pertanian (Kementan) RI Jan S. Maringka menyebutkan bahwa, Indonesia, khususnya Kepulauan Riau, memiliki kapasitas untuk bersaing dengan negara-negara seperti Tiongkok dan Thailand dalam ekspor pangan ke Singapura.
Pemkot Batam tingkatkan pengelolaan limbah perusahaan
Pemkot Batam ajak remaja dukung Germas tanpa merokok
Selain itu, dia berharap industri pertanian hidroponik ini juga mampu memainkan peran sentral dalam menjaga stabilitas harga pangan serta menjadi sumber pasokan yang stabil dengan harga terjangkau.
DPRD Kepri dukung pengadaan pompa apung di kawasan pesisir
BPOM Batam ajak pelaku usaha mendaftarkan produk dagang
Polda Kepri pastikan tidak ada korban WNI dari kasus "love scamming" di Batam
Menko Airlangga: GTRA Summit momentum mewujudkan kepastian hukum tanah
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kementan: Kepri miliki kapasitas bersaing ekspor pangan ke Singapura
Menurutnya, hal tersebut bisa dilihat dari keunggulan geografis Kepri, yang lebih dekat ke Singapura, sehingga menjadi aset penting dalam kompetisi ini.
“Kita bangga bahwa Indonesia memiliki potensi untuk mengekspor produk-produk sayuran dari Batamindo Green Farm. Dengan waktu tempuh transportasi yang jauh lebih singkat, hanya 1 hari 1 malam dibandingkan dari Tiongkok dan Thailand. Ini membuktikan bahwa aspek waktu, transportasi, dan jarak memberikan keunggulan yang signifikan. Saya juga percaya bahwa kualitas produk kita dapat bersaing dengan baik," ujar Jan Maringka saat meninjau pertanian hidroponik Batamindo Green Farm di Batam Kepulauan Riau, Kamis (31/8).
Baca juga:Pemkot Batam tingkatkan pengelolaan limbah perusahaan
Pemkot Batam ajak remaja dukung Germas tanpa merokok
Selain itu, dia berharap industri pertanian hidroponik ini juga mampu memainkan peran sentral dalam menjaga stabilitas harga pangan serta menjadi sumber pasokan yang stabil dengan harga terjangkau.
Selain itu, upaya ini diharapkan juga akan berkontribusi dalam menjaga keseimbangan lingkungan, menjamin ketersediaan pangan yang memadai, serta menciptakan peluang-peluang pekerjaan baru bagi warga Indonesia, dan juga mendukung ekspansi sektor pertanian.
"Menyikapi tantangan soal peralihan alih fungsi lahan pertanian, saya percaya bahwa Batamindo Green Farm memiliki potensi besar sebagai salah satu solusi yang esensial untuk menjaga pasokan pangan, baik secara lokal maupun nasional. Peran ini tak hanya terbatas pada pasar domestik, tetapi juga membuka peluang ekspor internasional, termasuk ke Singapura," katanya.
Baca juga:
Polisi pastikan Kampung Aceh Batam bebas peredaran narkoba
Polda Kepri sebut 88 tersangka "love scamming" China baru 2 bulan di Batam
Baca juga:
Polisi pastikan Kampung Aceh Batam bebas peredaran narkoba
Polda Kepri sebut 88 tersangka "love scamming" China baru 2 bulan di Batam
Dia menyebutkan, program pertanian plasma yang digagas oleh Batamindo Green Farm ini adalah wujud nyata komitmen perusahaan dalam tanggung jawab sosial. Serta contoh nyata keberhasilan pertanian hidroponik terbesar dan paling modern di Indonesia. Metode bertanam hidroponik yang inovatif yang diterapkan oleh perusahaan ini telah menghasilkan beragam produk sayuran segar dengan menjaga standar kualitas yang sangat ketat.
Program ini memiliki peran sentral dalam meningkatkan kualitas produk dengan standar tertinggi, berkat penerapan teknologi pertanian modern yang memungkinkan produk-produk ini bersaing di panggung internasional.
"Saya mengharapkan bahwa petani lokal akan merangkul metode pertanian yang lebih efisien dan modern, dengan memanfaatkan teknologi terbaru serta praktik terbaik, demi meningkatkan hasil panen dan mutu produk," kata dia.
Baca juga:DPRD Kepri dukung pengadaan pompa apung di kawasan pesisir
BPOM Batam ajak pelaku usaha mendaftarkan produk dagang
Polda Kepri pastikan tidak ada korban WNI dari kasus "love scamming" di Batam
Menko Airlangga: GTRA Summit momentum mewujudkan kepastian hukum tanah
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kementan: Kepri miliki kapasitas bersaing ekspor pangan ke Singapura