Batam (ANTARA) - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPN) Bahlil Lahadalia melakukan dialog dengan warga Kampung Tanjung Banun di Pulau Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau, Jumat (6/10) sore.
 
Dalam dialog dengan warga,  Bahlil memberitahukan kepada warga tentang ganti untung yang akan diterima jika bersedia digeser atau direlokasi.
 
"Ini perintah langsung dari Bapak Presiden, untuk memberikan hak-haknya kepada warga di sini yang terdampak. Saya tidak mungkin mau merugikan Bapak Ibu sekalian secara besar," ujarnya kepada warga.
 
Dia menyebutkan, selain memberikan rumah dengan harga Rp120 juta, lahan seluas 500 m2, mengganti tanaman, mengganti keramba dan sampan warga, Menteri Bahlil juga berjanji akan mengganti lahan perkebunan milik warga.
 
Dia menjelaskan, apabila ada warga memiliki lahan perkebunan yang luasnya di atas 5.000 m2 sampai satu hektar, akan diganti dengan uang tunai sebesar Rp30 juta.
 
"Kalau ada warga yang memilik lahan perkebunan yang luasnya di atas 5.000 meter persegi sampai satu hektar, akan kami bayar Rp30 juta. Di atas satu hektar itu diganti Rp50 juta," katanya.
 
Dia juga akan membahas secara khusus aset-aset yang dimiliki warga, untuk bagaimana cara perhitungan ganti rugi.




Selain itu, dia juga mengatakan bahwa pada tahapan relokasi tahapan pertama ini, sebanyak 70 persen warga Kampung Tua Pasir Panjang sudah bersedia di relokasi.


"Semua masih berjalan. Di Kampung Tua Pasir Panjang saja sampai sekarang sudah 70 persen masyarakat yang menerima," jelasnya.
 
Usai berdialog, Menteri Bahlil juga sempat menemui warga yang melakukan aksi masih menolak pergeseran tersebut dan berdiskusi dengan beberapa perwakilan warga yang menolak.
 
Tidak ada kericuhan dalam aksi penolakan tersebut hingga Menteri Bahlil pergi meninggalkan lokasi.
 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri Investasi kembali temui warga Rempang, bahas ganti untung

Pewarta : Ilham Yude Pratama
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024