Batam (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batam, Kepulauan Riau melibatkan 411 orang di kota itu untuk melakukan penyortiran dan melipat surat suara Pemilu 2024.
Ketua KPU Kota Batam Mawardi di Batam, Jumat, mengatakan pihaknya telah menerima 4.356.145 surat suara, yang kini sedang memasuki proses pelipatan selama 14 hari.
Ia menjelaskan proses sortir dan pelipatan surat suara dilengkapi dengan standar prosedur sesuai regulasi.
Bahkan, petugas lipat dan sortir juga diawasi oleh internal KPU dan Bawaslu serta pihak kepolisian.
"Pengawasan dari pihak internal KPU ada 10 orang, masing-masing membawahi empat kelompok. Sebelum masuk area pelipatan, para petugas akan diperiksa (body checking) oleh petugas kepolisian, jumlahnya ada 10 orang," katanya.
Mawardi mengatakan terdapat sekitar seribu orang yang mendaftar sejak proses perekrutan tenaga sortir dan lipat surat suara dibuka pada tanggal 26 - 29 Desember 2023.
"Memang sebelumnya saya mengatakan bahwa upah yang diterima setiap petugas ini Rp297 rupiah per lembar. Namun setelah kami lakukan revisi anggaran, kami menetapkan upah yang diterima oleh petugas sortir dan lipat ini Rp250 rupiah per lembar surat suara. Angka ini meningkat dibandingkan periode Pemilu sebelumnya yang hanya Rp95," katanya.
Ia menyampaikan ada banyak persyaratan dalam menentukan tenaga pelipat suara ini, bahkan pihaknya mengecek NIK tenaga pelipat suara di Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) untuk memastikan mereka tidak terlibat dalam partai politik.
Selain itu, tenaga pelipat suara tidak boleh membawa atribut partai, baik berupa pakaian ataupun kostum yang digunakan.
Selanjutnya, hal-hal yang bisa merusak surat suara seperti kuku panjang ataupun keringat tenaga pelipat suara.
Ketua KPU Kota Batam Mawardi di Batam, Jumat, mengatakan pihaknya telah menerima 4.356.145 surat suara, yang kini sedang memasuki proses pelipatan selama 14 hari.
Ia menjelaskan proses sortir dan pelipatan surat suara dilengkapi dengan standar prosedur sesuai regulasi.
Bahkan, petugas lipat dan sortir juga diawasi oleh internal KPU dan Bawaslu serta pihak kepolisian.
"Pengawasan dari pihak internal KPU ada 10 orang, masing-masing membawahi empat kelompok. Sebelum masuk area pelipatan, para petugas akan diperiksa (body checking) oleh petugas kepolisian, jumlahnya ada 10 orang," katanya.
Mawardi mengatakan terdapat sekitar seribu orang yang mendaftar sejak proses perekrutan tenaga sortir dan lipat surat suara dibuka pada tanggal 26 - 29 Desember 2023.
"Memang sebelumnya saya mengatakan bahwa upah yang diterima setiap petugas ini Rp297 rupiah per lembar. Namun setelah kami lakukan revisi anggaran, kami menetapkan upah yang diterima oleh petugas sortir dan lipat ini Rp250 rupiah per lembar surat suara. Angka ini meningkat dibandingkan periode Pemilu sebelumnya yang hanya Rp95," katanya.
Ia menyampaikan ada banyak persyaratan dalam menentukan tenaga pelipat suara ini, bahkan pihaknya mengecek NIK tenaga pelipat suara di Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) untuk memastikan mereka tidak terlibat dalam partai politik.
Selain itu, tenaga pelipat suara tidak boleh membawa atribut partai, baik berupa pakaian ataupun kostum yang digunakan.
Selanjutnya, hal-hal yang bisa merusak surat suara seperti kuku panjang ataupun keringat tenaga pelipat suara.