Natuna (ANTARA) -
Pangkalan TNI Angkatan Udara Raden Sadjad (Lanud RSA) Natuna, Kepulauan Riau, menggelar survival dasar selama 2 hari, mulai Jumat.
 
Komandan Lanud RSA Natuna Kolonel Pnb Dedy Iskandar di Natuna, Jumat, mengatakan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk mengasah dan meningkatkan keterampilan, kemampuan, dan mempersiapkan fisik maupun mental peserta agar mampu menghadapi keadaan darurat, baik di darat maupun di laut.
 
Kegiatan mulai Jumat hingga Sabtu (3/2). Latihan ini diikuti 127 personel yang terdiri atas 19 personel Komando Latihan (Kolat), 10 pelatih, 48 pendukung, dan 50 peserta latihan.
 
Untuk peserta latihan, kata dia, terdiri atas prajurit Lanud RSA, Skadron Udara 52, baik perwira, bintara, maupun tamtama.
 
"Sebagai prajurit TNI AU, kami senantiasa dituntut untuk bekerja secara profesional, tuntutan ini bisa diwujudkan apabila terus berlatih secara berkesinambungan," ucap dia.
 
Sebanyak 50 peserta tersebut terdiri atas 20 orang dari Skadron Udara 52, lima orang dari Satrad 212, lima orang dari Denhanud 477 Kopasgat, lima orang dari BPBD Natuna, lima orang dari Satpol PP Natuna, lima orang dari Disdamkar Natuna, dan lima orang dari Basarnas Natuna.

Danlanud berharap seluruh peserta memanfaatkan seluruh rangkaian kegiatan dengan maksimal, serta mematuhi semua ketentuan dan perintah pelatih agar latihan dapat berjalan dengan tertib dan lancar.
 
Sebelum melaksanakan kegiatan seluruh personel yang terlibat melakukan apel persiapan dan pengecekan kelengkapan.
 
Pengecekan dilakukan langsung oleh Danlanud RSA Kolonel Pnb Dedy Iskandar di Lapangan Dirgantara Lanud RSA, Kecamatan Bunguran Timur, sedangkan lokasi latihan di Desa Ceruk, Kecamatan Bunguran Timur Laut.

 


Ia lantas menyebutkan materi latihan, di antaranya ilmu medan peta, kompas (IMPK), ilmu botani untuk mempelajari tentang jenis tumbuhan berdasarkan kegunaan dan pemanfaatannya, pemanfaatan jebakan hewan (booby trap), membuat bivak/shelter, ilmu P3K dalam rangka penanganan korban yang mengalami cedera/luka, dan pengenalan KSPT (kerja sama dengan pesawat terbang).
 
"Mengingat latihan ini menggunakan fasilitas umum dan bersinggungan dengan masyarakat, jaga tingkah laku selaku aparat dan menghargai budaya lokal serta selalu mengedepankan koordinasi apabila mengalami hambatan di lapangan," pesannya kepada prajurit yang terlibat.

Baca juga:
Kampanye hari ke-67, Ganjar Palembang Mahfud ke Karimun Kepri

Kemenkumham Kepri beri penghargaan kekayaan intelektual pada Pemkot Tanjungpinang

Pemko Batam terima kunjungan Dubes Palestina

Pewarta : Muhamad Nurman
Editor : Angiela Chantiequ
Copyright © ANTARA 2024