Natuna (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) atau Basarnas Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, mengajarkan mahasiswa di daerah itu cara bertahan hidup di alam.
Kepala KPP Natuna Abdul Rahman, di Natuna, Minggu, mengatakan bahwa selama dua hari, 8-9 Februari 2025, pihaknya mengisi materi pada kegiatan Pendidikan Lanjutan (Dikjut) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Natuna.
Materi Survival atau bertahan hidup di alam, kata dia, diberikan pada Sabtu (8/2). Pada hari yang sama, mahasiswa juga diajarkan teori dan praktik pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K). Sementara itu, pada Minggu (9/2), mahasiswa yang berjumlah 33 orang itu mempelajari teknik tali-temali serta teknik turun dari ketinggian menggunakan tali.
"Materi yang kami ajarkan bertujuan untuk mendukung Dikjut (Pendidikan Lanjutan) dalam rangka kenaikan jenjang dari anggota muda Mapala menjadi anggota biasa dan anggota tetap," ucap dia.
Kegiatan ini berlangsung di KPP Natuna, yang berlokasi di Kecamatan Bunguran Timur. Materi yang diberikan merupakan permintaan dari Mapala STAI Natuna. Pihaknya, lanjut dia, mengerahkan lima personel sebagai instruktur dan dua personel sebagai tim pendukung.
"Permohonan kegiatan ini sangat positif, dan kami mendukung penuh pelaksanaannya," kata dia.
Menurutnya, materi yang diajarkan merupakan pengetahuan dasar yang harus dimiliki setiap anggota pecinta alam, karena mereka sering berkegiatan di alam bebas.
"Pengetahuan ini tentu perlu ditingkatkan guna mempermudah anggota dalam bertindak saat terjadi hal yang tidak diinginkan terjadi ketika beraktivitas," ujar dia.
Baca juga: Basarnas Natuna siap jadi "bank darah hidup"
Komentar