Tanjungpinang (ANTARA) - Bulog Cabang Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menyalurkan 10 sampai 30 ton beras medium stabilitas pasokan harga pangan (SPHP) per hari untuk menstabilkan harga pangan di pasaran.
Pimpinan Bulog Cabang Tanjungpinang Arief Alhadihaq mengatakan beras SPHP tersebut disalurkan melalui 100 lebih pedagang yang menjadi mitra kerja mereka untuk dijual kembali kepada masyarakat.
"Harga beras SPHP di pasaran Rp11.500 per kilogram, namun di lapangan ada juga yang menjual lebih murah, misalnya Rp11.000 per kilogram, karena modalnya Rp10.250 per kilogram," kata Arief di Tanjungpinang, Kamis.
Bulog juga membuat kebijakan pembatasan jatah beras SPHP dari lima ton menjadi dua ton per pekan kepada pedagang. Hal ini bertujuan mencegah terjadinya penimbunan beras di tengah kenaikan harga beras premium di pasaran saat ini.
"Kalau dalam seminggu, sudah habis. Baru boleh mengajukan penambahan lagi," ujar Arief.
Selain itu, kata dia, Bulog Tanjungpinang terus berupaya memperluas jaringan penyaluran beras SPHP dengan mengajak lebih banyak lagi pedagang sebagai mitra kerja.
Ia juga menyebut lokasi pedagang beras SPHP rata-rata saling berdekatan satu sama lainnya, seperti di kawasan Bintan Center, Kilometer 9. Sehingga, apabila ada satu pedagang menaikkan harga beras lebih tinggi, dampaknya konsumen akan pindah ke toko lain.
"Kita pastikan, beras medium bulog tak ada kenaikan harga di pasaran," ujarnya.
Arief pun memastikan kualitas beras SPHP bulog secara fisik sama saja dengan beras premium, merupakan kualitas terbaik dengan patahan lima persen. Beras SPHP idisubsidi oleh pemerintah, sehingga disebut beras medium.
"Memang ada mindset, apapun barang yang disubsidi pemerintah pasti jelek, padahal kualitas beras SPHP, tak kalah bagus dengan beras premium," ungkapnya.
Arief menambahkan untuk stok beras di gudang Bulog Tanjungpinang saat ini masih aman dan cukup untuk menghadapi bulan Ramadhan hingga Idul Fitri 2024.
Bulog sudah punya 500 lebih ton beras cadangan pemerintah atau beras medium dan dalam waktu dekat akan datang lagi 2.000 ton dari Jakarta. Untuk tahap awal sekitar 500 ton, yaitu di awal Maret 2024. Sementara sisanya pada pertengahan sampai akhir Maret 2024.
"Kami pastikan stok beras medium aman dan tercukupi. Ada kenaikan tapi sedikit, imbas kenaikan harga beras nasional," ucapnya.
Baca juga:
BNPP beri perhatian serius pada keamanan perbatasan di Kepulauan Riau
Sebanyak 1.248 calon haji Kepri sudah lunasi Bipih
Pembangunan infrastruktur dorong peningkatan ekonomi Batam
Pimpinan Bulog Cabang Tanjungpinang Arief Alhadihaq mengatakan beras SPHP tersebut disalurkan melalui 100 lebih pedagang yang menjadi mitra kerja mereka untuk dijual kembali kepada masyarakat.
"Harga beras SPHP di pasaran Rp11.500 per kilogram, namun di lapangan ada juga yang menjual lebih murah, misalnya Rp11.000 per kilogram, karena modalnya Rp10.250 per kilogram," kata Arief di Tanjungpinang, Kamis.
Bulog juga membuat kebijakan pembatasan jatah beras SPHP dari lima ton menjadi dua ton per pekan kepada pedagang. Hal ini bertujuan mencegah terjadinya penimbunan beras di tengah kenaikan harga beras premium di pasaran saat ini.
"Kalau dalam seminggu, sudah habis. Baru boleh mengajukan penambahan lagi," ujar Arief.
Selain itu, kata dia, Bulog Tanjungpinang terus berupaya memperluas jaringan penyaluran beras SPHP dengan mengajak lebih banyak lagi pedagang sebagai mitra kerja.
Ia juga menyebut lokasi pedagang beras SPHP rata-rata saling berdekatan satu sama lainnya, seperti di kawasan Bintan Center, Kilometer 9. Sehingga, apabila ada satu pedagang menaikkan harga beras lebih tinggi, dampaknya konsumen akan pindah ke toko lain.
"Kita pastikan, beras medium bulog tak ada kenaikan harga di pasaran," ujarnya.
Arief pun memastikan kualitas beras SPHP bulog secara fisik sama saja dengan beras premium, merupakan kualitas terbaik dengan patahan lima persen. Beras SPHP idisubsidi oleh pemerintah, sehingga disebut beras medium.
"Memang ada mindset, apapun barang yang disubsidi pemerintah pasti jelek, padahal kualitas beras SPHP, tak kalah bagus dengan beras premium," ungkapnya.
Arief menambahkan untuk stok beras di gudang Bulog Tanjungpinang saat ini masih aman dan cukup untuk menghadapi bulan Ramadhan hingga Idul Fitri 2024.
Bulog sudah punya 500 lebih ton beras cadangan pemerintah atau beras medium dan dalam waktu dekat akan datang lagi 2.000 ton dari Jakarta. Untuk tahap awal sekitar 500 ton, yaitu di awal Maret 2024. Sementara sisanya pada pertengahan sampai akhir Maret 2024.
"Kami pastikan stok beras medium aman dan tercukupi. Ada kenaikan tapi sedikit, imbas kenaikan harga beras nasional," ucapnya.
Baca juga:
BNPP beri perhatian serius pada keamanan perbatasan di Kepulauan Riau
Sebanyak 1.248 calon haji Kepri sudah lunasi Bipih
Pembangunan infrastruktur dorong peningkatan ekonomi Batam