Jakarta (ANTARA) - BNPB mengumumkan kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir ini.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Rabu, mengatakan, dari data yang didapatkan instansinya karhutla mulai ditemukan melanda wilayah Kabupaten Bener Meriah (Aceh), Asahan (Sumatera Utara) dan Kota Dumai (Riau).
Bahkan dari pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru diketahui titik karhutla juga melanda sejumlah daerah lainnya; Sumatera Barat (sembilan titik), Bengkulu (14 titik), Sumatera Selatan (enam titik), Kepulauan Riau (enam titik), Jambi (enam titik), Bangka Belitung (satu titik).
Baca juga: 95 rumah di Jakarta dilanda kebakaran
“Karhutla di daerah-daerah itu sudah mulai ditemukan sejak 12 Maret lalu beruntung api bisa segera dipadamkan,” kata dia.
Abdul menjabarkan, hal demikian membuktikan saat ini fenomena atmosfer Madden Julian Oscilliation (MJO) sudah mulai bergerak meninggalkan Pulau Sumatera.
Pergerakan MJO itu membuat cuaca wilayah Sumatera berubah signifikan dari sebelumnya sebagian besar daerah mengalami peningkatan intensitas hujan dan beberapa kali dilanda bencana banjir dan tanah longsor, kini menjadi cukup kering sehingga rentan terjadi kebakaran.
“Jadi fokus penanggulangan bencana saat ini juga sudah harus mengarah pada penanganan karhutla jangan sampai meluas,” ujarnya.
Baca juga: Tiga pelajar di Kudus meninggal akibat tenggelam di area banjir
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNPB umumkan kasus Karhutla mulai mendominasi di Pulau Sumatera