Manado (ANTARA) -
Bandara Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara, tertutup debu vulkanik tipis setelah erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, subuh, Selasa ini.
 
Terpantau kendaraan yang parkir atau pun lalu lalang masuk dan keluar bandara terlihat berwarna keabu-abuan, begitupun dengan atap bandara.
 
Debu yang turun disertai dengan hujan rintik. Warga yang mencari tempat terlindungi untuk menghindari dampak debu.
 
Banyak warga juga menggunakan masker penutup hidung untuk menghindari paparan debu, walaupun kondisi saat itu udara lembab karena hujan.
 
Warga yang akan melakukan perjalanan ke beberapa destinasi domestik mengurungkan niatnya bepergian dan masih menunggu kabar dibukanya bandara.
 
"Sebaran debu sebagaimana pantauan citra satelit menjangkau beberapa wilayah seperti Kota Manado, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara serta beberapa tempat lainnya," kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben A Molle di Manado, Selasa.
 
Dia berharap warga tetap berhati-hati apalagi kondisi saat ini hujan disertai debu vulkanik.

 Baca juga: Gunung Ruang kembali berstatus awas setelah kembali erupsi
 
Sebelumnya, Gunung Ruang di Pulau Ruang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, kembali berstatus awas level IV setelah kembali erupsi pada hari ini pukul 02.35 WITA.

Dalam informasi erupsi Gunung Ruang yang diteruskan Ketua Pos PGA Ruang, Julius Ramopolii dalam grup percakapan 'Info Gunung Api Sitaro' pukul 02.45 WITA, saat laporan tersebut Gunung Ruang dalam kondisi erupsi.

Saat erupsi, tinggi kolom abu tidak teramati. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 55 mm dan durasi sementara ini ± 10 menit.
 
Baca juga: Gunung Semeru erupsi empat kali lontarkan abu vulkanik hingga 1.000 meter

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bandara Sam Ratulangi Manado tertutup debu vulkanik Gunung Ruang

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Angiela Chantiequ
Copyright © ANTARA 2024