Tanjungpinang (ANTARA) - BPS mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman ke Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada Maret 2024 mencapai 135.491 kunjungan atau turun 6,42 persen dibanding Februari 2024 sebanyak 144.786 kunjungan.

"Jika dibandingkan Maret 2023, jumlah kunjungan wisman ke Kepri naik 7,95 persen, yaitu dari 125.517 kunjungan menjadi 135.491 kunjungan," kata Kepala BPS Kepri Darwis Sitorus di Tanjungpinang, Kamis.

Darwis menyebut penurunan jumlah kunjungan wisman selama Maret 2024 kemungkinan akibat faktor musiman ditambah persiapan menyambut hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah, sehingga sebagian wisman menahan diri untuk berlibur ke Kepri.

Apalagi, kata dia, kunjungan wisman Kepri didominasi warga negara serumpun dari jiran, seperti Malaysia dan Singapura.

"Bulan Maret itu momentum Ramadhan hingga menyambut Idul Fitri, sehingga mereka (wisman) mengurangi dulu jadwal perjalanan ke Kepri," ucap Darwis.

Darwis melanjutkan jumlah kunjungan wisman terbanyak pada Maret 2024 menurut pintu masuk, yaitu di Kota Batam sebanyak 104.831 kunjungan (77,37 persen), Kabupaten Bintan 20.741 kunjungan (15,31 persen), Kabupaten Karimun 5.039 kunjungan (3,72 persen) dan Kota Tanjungpinang 4.868 kunjungan (3,59 persen).

Adapun jumlah kunjungan wisman ke Kepri selama periode tersebut didominasi warga berkebangsaan Singapura, yakni sebanyak 71.975 kunjungan.

Kemudian diikuti kunjungan wisman berkebangsaan Malaysia 18.997 kunjungan, Tiongkok 6.802 kunjungan, India 4.966 kunjungan, Philipina 3.182 kunjungan, Inggris 1.798 kunjungan, Korea Selatan 1.689 kunjungan dan Jepang 1.612 kunjungan. Sementara Amerika dan Australia secara berurutan 1.528 dan 1.458 kunjungan.

"Dari sepuluh negara wisman terbanyak yang berkunjung ke Kepri, tercatat sebagian besar negara mengalami peningkatan kunjungan pada Maret 2024 jika dibanding dengan bulan sebelumnya," ungkap Darwis.

Sementara, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengucap syukur karena pariwisata Kepri telah menunjukkan grafik peningkatan pada 2023 hingga awal 2024 setelah beberapa tahun terpuruk sebagai dampak wabah COVID-19.

Ia berharap pariwisata Kepri bisa terus meroket di 2024 sebagai salah satu penopang perekonomian daerah. Tahun ini, kunjungan wisman ditargetkan sebanyak tiga juta orang.

Ansar juga mengutarakan kunjungan wisman di Kepri tertinggi terjadi pada 2019, yang mencapai 2,9 juta kunjungan.

"Kita mesti mengejar itu kembali, dengan kerja sama semua pemangku kebijakan terkait, pasti bisa tercapai," ujarnya.

Ansar turut menambahkan Pemprov Kepri telah mengusulkan penurunan tarif visa saat kedatangan (VoA) wisman ke pemerintah pusat melalui Kementerian Hukum dan HAM. Usulan itu pun telah mendapat lampu hijau dari kementerian terkait dan tinggal menunggu persetujuan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

"Kalau itu terwujud, saya yakin kunjungan wisman Kepri akan semakin meningkat, karena selama ini tarif VoA itu menjadi salah satu hambatan wisman berkunjung ke Kepri," ucap Ansar.

Selain itu, Ansar pun meminta PT Bintan Resort Cakrawala (BRC) selaku pengembang kawasan wisata terpadu Lagoi di Kabupaten Bintan untuk membuka pelayaran dari Johor, Malaysia menuju Pelabuhan Bandar Bentan Telani (BBT) yang ada di Lagoi.

Upaya itu dilakukan guna menarik lebih banyak kunjungan wisman Malaysia ke Kepri. Selama ini warga negara tetangga itu memang menjadi penyumbang kunjungan wisman terbesar kedua di Kepri, berada di bawah Singapura di peringkat pertama.

"Mungkin satu sampai dua trip saja dulu dalam satu hari, karena teman-teman di Johor meminta seperti itu. Ini mengingat perjalanan melalui Singapura ke Bintan memerlukan biaya perjalanan cukup mahal dan perjalanan yang panjang," ucap Ansar.
 

Pewarta : Ogen
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024