Jakarta (ANTARA) - Komite Festival Film Indonesia (FFI) 2024 mengumumkan Slamet Rahardjo Djarot, Dian Sastrowardoyo, Kamila Andini, Lutesha Sadhewa, dan Bryan Domani menjadi Duta FFI karena dinilai berprestasi.
Dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Senin (10/6), kelima Duta FFI akan memperkenalkan dan menggaungkan tema FFI 2024, yakni ‘Merandai Cakrawala Sinema Indonesia’.
Penetapan kelima nama tersebut merupakan wujud konkret dari pemaknaan tema FFI 2024 untuk menunjukkan kolaborasi dalam membangun ekosistem perfilman Indonesia yang kreatif, inovatif, inklusif dan produktif.
“Nama-nama Duta FFI 2024 merefleksikan kolaborasi lintas generasi di industri sinema Indonesia,” kata Ketua Komite FFI 2024–2026 Ario Bayu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Komite FFI umumkan 5 Duta FFI 2024
Dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Senin (10/6), kelima Duta FFI akan memperkenalkan dan menggaungkan tema FFI 2024, yakni ‘Merandai Cakrawala Sinema Indonesia’.
Penetapan kelima nama tersebut merupakan wujud konkret dari pemaknaan tema FFI 2024 untuk menunjukkan kolaborasi dalam membangun ekosistem perfilman Indonesia yang kreatif, inovatif, inklusif dan produktif.
“Nama-nama Duta FFI 2024 merefleksikan kolaborasi lintas generasi di industri sinema Indonesia,” kata Ketua Komite FFI 2024–2026 Ario Bayu.
“Mereka merupakan nama yang karya-karyanya mendapat pengakuan secara penghargaan kritis dan penerimaan penonton. Kami berharap, dengan ditunjuknya kelima nama sebagai Duta FFI bisa meluaskan khazanah sinema Indonesia di seluruh lapisan masyarakat Indonesia”, katanya.
Slamet Rahardjo Djarot merupakan aktor, sutradara, dan penulis skenario yang telah berkarya selama kurun 50 tahun lebih. Pengalamannya berakting membuatnya dikenal sebagai seorang profesional serba bisa hingga saat ini.
Adapun Dian Sastrowardoyo yang lekat dengan karakter Cinta dalam “Ada Apa Dengan Cinta?” (2002). Dian memulai debut perannya lewat film “Bintang Jatuh” pada tahun 2000.
Pada tahun 2001, Dian tampil memukau lewat perannya sebagai Daya di “Pasir Berbisik” dan berhasil mengantarkannya untuk mendapatkan berbagai penghargaan internasional. Antara lain pemenang Silver Screen Award Best Actress di Singapore International Film Festival dan pemenang Lotus Best Actress di Deauville Asian Film Festival.
Nama lain yang menjadi Duta FFI 2024 adalah sutradara perempuan berbakat Kamila Andini yang telah mendapat banyak penghargaan dari berbagai karya filmnya. Debut penyutradaraannya dimulai pada film “Rahasia Dibalik Cita Rasa” (2002).
Selanjutnya, Luthesa Sadhewa atau Lutesha adalah seorang aktris yang mengawali karirnya dalam film pendek berjudul “The Junk Society” (2012).
Sarjana Sastra Belanda dari Universitas Indonesia ini telah memerankan banyak film di sepanjang kariernya dan ikut berperan aktif dalam industri film Indonesia, seperti menjadi duta jenama untuk ajang Jakarta Film Week tahun 2023.
Bryan telah membintangi berbagai judul film, seperti “Miracle in Cell no. 7” (2022), “Ketika Berhenti di Sini” (2023), dan “172 Days” (2023). Dengan basis penggemar yang dimilikinya, diharapkan nama Bryan sebagai Duta FFI 2024 mampu meluaskan khazanah sinema dan memperkenalkan perhelatan FFI 2024 ke Gen Z dan Gen Alpha.
Slamet Rahardjo Djarot merupakan aktor, sutradara, dan penulis skenario yang telah berkarya selama kurun 50 tahun lebih. Pengalamannya berakting membuatnya dikenal sebagai seorang profesional serba bisa hingga saat ini.
Adapun Dian Sastrowardoyo yang lekat dengan karakter Cinta dalam “Ada Apa Dengan Cinta?” (2002). Dian memulai debut perannya lewat film “Bintang Jatuh” pada tahun 2000.
Pada tahun 2001, Dian tampil memukau lewat perannya sebagai Daya di “Pasir Berbisik” dan berhasil mengantarkannya untuk mendapatkan berbagai penghargaan internasional. Antara lain pemenang Silver Screen Award Best Actress di Singapore International Film Festival dan pemenang Lotus Best Actress di Deauville Asian Film Festival.
Nama lain yang menjadi Duta FFI 2024 adalah sutradara perempuan berbakat Kamila Andini yang telah mendapat banyak penghargaan dari berbagai karya filmnya. Debut penyutradaraannya dimulai pada film “Rahasia Dibalik Cita Rasa” (2002).
Selanjutnya, Luthesa Sadhewa atau Lutesha adalah seorang aktris yang mengawali karirnya dalam film pendek berjudul “The Junk Society” (2012).
Sarjana Sastra Belanda dari Universitas Indonesia ini telah memerankan banyak film di sepanjang kariernya dan ikut berperan aktif dalam industri film Indonesia, seperti menjadi duta jenama untuk ajang Jakarta Film Week tahun 2023.
Bryan telah membintangi berbagai judul film, seperti “Miracle in Cell no. 7” (2022), “Ketika Berhenti di Sini” (2023), dan “172 Days” (2023). Dengan basis penggemar yang dimilikinya, diharapkan nama Bryan sebagai Duta FFI 2024 mampu meluaskan khazanah sinema dan memperkenalkan perhelatan FFI 2024 ke Gen Z dan Gen Alpha.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Komite FFI umumkan 5 Duta FFI 2024