Batam (ANTARA) - Pihak terkait wisata dan imigrasi Kota Batam Kepulauan Riau masih menunggu kepastian terkait regulasi Visa on Arrival (VoA) dan Golden Visa.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam Ardiwinata menyatakan bahwa jika regulasinya sudah jelas, maka target kunjungan 2 juta wisatawan mancanegara (wisman) pada tahun ini bisa terlampaui.
“Saat ini kami menerima wisman paling banyak dari Singapura, Malaysia, dan India. Dulu sempat wisman Korea Selatan dan China banyak sekali berkunjung, kami berusaha untuk memiliki skema yang bisa mengakomodasi mereka,” kata Ardiwinata saat dihubungi, di Batam, Senin.
Saat ini skema VoA di Kepri menawarkan dua pilihan, yaitu VoA 30 hari dengan biaya Rp500.000, dan VoA 7 hari dengan biaya Rp100.000.
Sementara itu Golden Visa merupakan visa yang menawarkan berbagai manfaat bagi pemegangnya, tetapi dengan syarat jaminan besar dan kriteria yang ketat seperti investasi yang signifikan atau keahlian khusus yang dibutuhkan oleh Indonesia.
Jika kriteria ini sesuai dengan kebutuhan Batam, Golden Visa bisa menjadi alat penting dalam menarik lebih banyak wisatawan dan investasi ke Batam.
Kebijakan mengenai VoA dan Golden visa saat ini masih diproses oleh Kementerian Hukum dan HAM serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Ardiwinata berharap jumlah kunjungan dari negara-negara ini bisa lebih ditingkatkan jika ada kepastian mengenai VoA dan Golden Visa.
Kepala Kantor Imigrasi Belakangpadang Moch. Andri Budiman juga menunggu kejelasan terkait dua kebijakan tersebut.
“Menurut kami ada keperluan untuk meninjau ulang tarif VoA agar lebih efisien, khususnya bagi wisman dari Singapura yang sering melakukan kunjungan singkat,” ujarnya saat dihubungi di Batam, Senin.
Wisatawan menginginkan VoA dengan tarif yang lebih kecil untuk kunjungan yang singkat, sehingga penyesuaian tarif VoA dinilai perlu.
Namun, keputusan akhir terkait regulasi ini tetap berada di tangan pemerintah pusat, yang diharapkan segera memberikan kepastian.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kepri terus menunggu kepastian soal VoA dan Golden Visa