Batam (ANTARA) - Program Bina Keluarga Balita (BKB) Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) meningkatkan pemahaman pola asuh anak kepada orang tua di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
“Program ini berjalan setiap bulan dengan lancar. Kami selalu monitor melalui aplikasi Sistem Informasi Keluarga (SIGA) untuk melihat berjalannya aktivitas di setiap pos pelayanan terpadu (posyandu),” kata Kepala Bidang (Kabid) Kesejahteraan dan Pembangunan Keluarga DP3AP2KB Kota Batam Dewi Murni saat dihubungi di Batam, Kamis.
Aplikasi SIGA digagas oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan merupakan aplikasi yang digunakan untuk mengelola data keluarga berencana dan pembangunan keluarga.
Program yang bertujuan meningkatkan pemahaman dan keterampilan orang tua dalam mendidik anak usia balita, dengan media seperti buku, dan mainan yang menstimulasi motorik dan sensorik anak.
Edukasi ini mencakup informasi penting seputar asuhan yang baik, termasuk 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan kategori BKB Emas.
“Di posyandu, para penyuluh fokus pada pendidikan pola asuh anak. Ada dua kelompok usia yaitu 0-12 bulan dan 12-59 bulan, jadi akan disesuaikan. Idealnya jika setiap kelurahan memiliki tenaga penyuluh sendiri tetapi kami masih memiliki keterbatasan, jadi satu pos bisa untuk 2-3 kelurahan,” katanya.
Dewi juga menyebutkan program ini akan terus berjalan hingga Desember 2024 dan kelangsungannya akan selalu dimonitor oleh bidang dinas.
“Program BKB pasti berjalan, hanya terkadang kami harus mengingatkan untuk melapor lewat SIGA dan kadang juga masih ada human error karena menggunakan aplikasi, jadi kami memaklumi itu,” ujarnya.
Keberlanjutan Program BKB di Batam, kata dia, diharapkan dapat semakin meningkatkan pemahaman dan keterampilan orang tua dalam mendidik anak usia dini, sebagai langkah penting dalam mendukung tumbuh kembang optimal anak-anak.
Baca juga: BKKBN Kepri ingatkan bahaya pernikahan dini bagi ibu dan anak