Beirut (ANTARA) - Gerakan Syiah Lebanon, Hizbullah, pada Rabu (13/3) menyatakan pejuangnya berhasil menyerang wilayah Staf Umum Menteri Pertahanan Israel di Tel Aviv menggunakan drone (pesawat tanpa awak).
"Untuk pertama kalinya, pejuang pertahanan Islam menyerang dengan drone kamikaze pangkalan HaKirya, Tel Aviv, yang menjadi kantor Kementerian Perang Israel dan Staf Umum, serta markas komando direktorat angkatan udara," kata pernyataan itu.
Gerakan itu juga melakukan serangan drone ke pangkalan logistik Amos di Kota Afula, Israel, sekitar 55 kilometer dari perbatasan Lebanon.
Kemudian pada hari itu, Hizbullah mengatakan pihaknya melakukan serangan kedua terhadap staf umum Menteri Pertahanan Israel di Tel Aviv.
"Untuk kedua kali, pejuang Perlawanan Islam menyerang pangkalan HaKirya di Tel Aviv, tempat Kementerian Perang dan Staf Umum Israel serta markas Komando Angkatan Udara berada, menggunakan rudal balistik Qader-2," kata gerakan itu.
Pernyataan itu menambahkan bahwa target di Tel Aviv berjarak 12 kilometer dari perbatasan dengan Lebanon.
Sumber: Sputnik-OANA
Mesir upayakan..
Sementara itu, dalam pemberitaan terpisah diaebutkan Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty mengatakan negaranya sedang berupaya menghentikan serangan Israel di Lebanon secepatnya.
Abdelatty tiba di ibukota Lebanon, Beirut pada Rabu pagi untuk menemui pejabat tinggi di negara itu, termasuk Perdana Menteri Najib Mikati dan Ketua Parlemen Nabih Berri.
"Mesir mendukung penuh Lebanon, dan menawarkan segala bentuk dukungan yang memungkinkan untuk membantu rakyat Lebanon dalam cobaan ini," kata diplomat tinggi itu.
Ia mengatakan Mesir telah berusaha "kontak dengan semua pihak internasional dan regional, termasuk kontak harian dengan AS, Prancis, Uni Eropa, dan saudara-saudara Arab untuk menghentikan agresi ini.”
"Tujuan kami adalah menghentikan serangan brutal Israel di Lebanon secepatnya," lanjut Abdelatty.
Menurut Kementerian Luar Negeri Mesir, Abdelatty akan membahas mengenai negosiasi gencatan senjata serta memburuknya kondisi kemanusiaan di Lebanon dengan para pejabat mereka.
Israel telah meningkatkan serangan udaranya di Lebanon sejak akhir September yang diklaim menargetkan Hizbullah dalam eskalasi perang lintas batas selama setahun antara Israel dan kelompok Lebanon tersebut sejak dimulainya serangan brutal Israel di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.
Hampir 3.300 orang tewas, dan lebih dari 14.200 orang terluka, selain itu, lebih dari 1 juta orang mengungsi akibat serangan Israel sejak Oktober lalu, menurut otoritas kesehatan Lebanon.
Pada 1 Oktober, Israel memperluas konflik dengan melancarkan serangan ke Lebanon selatan.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Hizbullah sebut berhasil menyerang markas militer Israel di Tel Aviv
"Untuk pertama kalinya, pejuang pertahanan Islam menyerang dengan drone kamikaze pangkalan HaKirya, Tel Aviv, yang menjadi kantor Kementerian Perang Israel dan Staf Umum, serta markas komando direktorat angkatan udara," kata pernyataan itu.
Gerakan itu juga melakukan serangan drone ke pangkalan logistik Amos di Kota Afula, Israel, sekitar 55 kilometer dari perbatasan Lebanon.
Kemudian pada hari itu, Hizbullah mengatakan pihaknya melakukan serangan kedua terhadap staf umum Menteri Pertahanan Israel di Tel Aviv.
"Untuk kedua kali, pejuang Perlawanan Islam menyerang pangkalan HaKirya di Tel Aviv, tempat Kementerian Perang dan Staf Umum Israel serta markas Komando Angkatan Udara berada, menggunakan rudal balistik Qader-2," kata gerakan itu.
Pernyataan itu menambahkan bahwa target di Tel Aviv berjarak 12 kilometer dari perbatasan dengan Lebanon.
Sumber: Sputnik-OANA
Mesir upayakan..
Sementara itu, dalam pemberitaan terpisah diaebutkan Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty mengatakan negaranya sedang berupaya menghentikan serangan Israel di Lebanon secepatnya.
Abdelatty tiba di ibukota Lebanon, Beirut pada Rabu pagi untuk menemui pejabat tinggi di negara itu, termasuk Perdana Menteri Najib Mikati dan Ketua Parlemen Nabih Berri.
"Mesir mendukung penuh Lebanon, dan menawarkan segala bentuk dukungan yang memungkinkan untuk membantu rakyat Lebanon dalam cobaan ini," kata diplomat tinggi itu.
Ia mengatakan Mesir telah berusaha "kontak dengan semua pihak internasional dan regional, termasuk kontak harian dengan AS, Prancis, Uni Eropa, dan saudara-saudara Arab untuk menghentikan agresi ini.”
"Tujuan kami adalah menghentikan serangan brutal Israel di Lebanon secepatnya," lanjut Abdelatty.
Menurut Kementerian Luar Negeri Mesir, Abdelatty akan membahas mengenai negosiasi gencatan senjata serta memburuknya kondisi kemanusiaan di Lebanon dengan para pejabat mereka.
Israel telah meningkatkan serangan udaranya di Lebanon sejak akhir September yang diklaim menargetkan Hizbullah dalam eskalasi perang lintas batas selama setahun antara Israel dan kelompok Lebanon tersebut sejak dimulainya serangan brutal Israel di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.
Hampir 3.300 orang tewas, dan lebih dari 14.200 orang terluka, selain itu, lebih dari 1 juta orang mengungsi akibat serangan Israel sejak Oktober lalu, menurut otoritas kesehatan Lebanon.
Pada 1 Oktober, Israel memperluas konflik dengan melancarkan serangan ke Lebanon selatan.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Hizbullah sebut berhasil menyerang markas militer Israel di Tel Aviv