Jakarta (ANTARA) - Ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan atau yang lebih akrab disebut "The Daddies" gantung raket setelah takluk dari ganda Malaysia Junaidi Arif/Roy King Yap pada babak 16 besar Indonesia Masters 2025 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis.

The Daddies yang menjadikan panggung turnamen BWF Super 500 ini sebagai ajang terakhir gagal mengulang kisah sukses pada 2023 kala memetik kemenangan rubber game atas Junaidi Arif/Roy King Yap.

"Akhirnya ini yang terakhir beneran kali ini. Jadi ya terasa kalau buat saya sendiri lebih lega karena dari dulu tiap kali main saya harus fokus dan lain-lain tapi hari ini dan kemarin saya merasa lebih menikmati (pertandingan)," kata Hendra dalam sesi konferensi pers.

Kekalahan ini sekaligus mengakhiri catatan panjang dari peraih medali emas Piala Thomas 2020 tersebut.

Nantinya The Daddies masih akan menjalani acara seremonial yang diselenggarakan BWF dan PBSI dengan tajuk "Tribute to The Daddies".

"Akhirnya selesai juga perjuangan kami, dari kecil dulu selalu latihan, sekarang sudah tidak latihan lagi. Untungnya di situ (karena) sudah tidak capek (latihan) lagi," ujar Ahsan.

Hendra/Ahsan merasa ke depannya pasti akan merindukan momen-momen dengan atmosfer turnamen yang dipenuhi dukungan penonton dan juga kedekatan dengan awak media.

Indonesia Masters 2025 ini menandai lebih dari satu dekade tepatnya 13 tahun perjalanan The Daddies sebagai salah satu ganda putra Indonesia, meski sebelumnya sempat dipisahkan pada 2016.

 

Sementara itu, Ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto melaju ke babak perempat final Indonesia Masters 2025 usai menundukkan ganda Malaysia Hang Yee Low/Eng Cheong Ng lewat drama rubber game 16-21, 21-7, 21-16 di babak 16 besar yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Kamis.

Pasangan berjuluk FajRi tersebut mengaku dapat sedikit membaca permainan lawan di gim kedua dan memanfaatkan keuntungan karena telah beradaptasi dengan kondisi angin.

"Di gim kedua kami agak sedikit menang angin jadi lebih enak untuk menyerang," ujar Rian seusai pertandingan.

Selain itu, Rian mengungkapkan bahwa diskusi yang dilakukan di gim kedua dan ketiga untuk mengubah strategi dan pola permainan membuat keadaan berbalik karena lawan gagal mengantisipasi pola serangan yang baru.

Fajar mengatakan akan melakukan evaluasi usai kerap terlambat panas di gim pertama sehingga selalu kehilangan gim poin dalam beberapa pertandingan terakhir sepanjang turnamen di awal 2025 ini.


"Dilihat-lihat pada awal 2025 kami bermain di babak pertama seperti itu (terlambat panas). Sekarang terulang lagi, jadi kami harus lebih cepat mengantisipasi lawan (di awal gim)," ujar peraih medali emas Piala Thomas 2020 tersebut.

Dengan mengamankan satu tiket ke babak delapan besar, Fajar/Rian sekaligus menyusul empat wakil Indonesia yang terlebih dahulu melaju ke babak perempat final.

 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: The Daddies gantung raket usai takluk dari ganda Malaysia

Pewarta : Fajar Satriyo
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2025